Pasar Harapkan Kabar Baik dari China-AS, Harga Minyak Merangkak Naik

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah di pasar spot terpantau merangkak naik usai munculnya optimisme pasar di tengah pembicaraan dagang antara dua negara besar di dunia.

Pada penutupan pembukaan perdagangan Senin (9/6/2025), harga minyak Brent naik 0,03% di posisi US$66,49 per barel. Begitu pula harga minyak WTI yang mengalami apresiasi 0,03% di posisi US$64,6 per barel dibandingkan perdagangan sebelumnya (6/6/2025).

Harga minyak dunia cenderung stabil setelah mencatat kenaikan cukup signifikan sepanjang pekan sebelumnya. Kestabilan ini muncul di tengah meningkatnya optimisme pasar terkait pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang akan digelar awal pekan ini di London. Kegiatan diplomatik tersebut dipandang sebagai upaya meredakan ketegangan yang selama ini membebani pasar global, termasuk sektor energi.

Kedua jenis acuan minyak (WTI dan Brent) mengalami penguatan didorong oleh harapan bahwa kesepakatan dagang bisa meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi global.

Pertemuan antara perwakilan AS dan China diharapkan bisa menjadi titik balik untuk memperbaiki hubungan perdagangan yang sempat tegang dan mengganggu rantai pasok global. Para pelaku pasar kini mencermati hasil dari dialog tersebut, yang dinilai bisa memberikan arah baru bagi pergerakan harga minyak dalam beberapa waktu ke depan.

"Potensi sanksi tambahan dari AS terhadap Venezuela yang dapat membatasi ekspor minyak mentah, serta kemungkinan serangan Israel terhadap infrastruktur Iran, menambah risiko kenaikan harga," kata para analis di BMI, anak perusahaan dari Fitch, dalam catatan pada hari Jumat.

"Namun, lemahnya permintaan minyak dan peningkatan produksi dari negara-negara OPEC+ maupun non-OPEC akan memberikan tekanan penurunan harga dalam beberapa kuartal mendatang."

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |