Rancangan Listrik RI Terbaru Dinilai Cukup Ambisius

1 week ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengesahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034, dengan 61% penambahan kapasitas pembangkit listrik berasal dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang menyambut baik pengesahan RUPTL PT PLN Persero periode 2025-2034. Pasalnya, RUPTL ini telah lama dinanti oleh para pelaku usaha dan lebih relevan terhadap kondisi pasar.

Menurut dia, dibandingkan draft RUPTL sebelumnya yang dikenal sebagai Green RUPTL, RUPTL baru ini merupakan bentuk penyempurnaan.

"Jadi ini RUPTL yang cukup ambisius ya, memang kita sudah melihat adanya Green RUPTL sebelumnya, tapi ini merupakan revise ya, direvisi lagi dan memang disempurnakan. Jadi kalau saya lihat memang ini bagus tapi memang perlu dijaga betul supaya implementasinya bisa betul-betul lancar ke depan," ujar Arthur dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (27/5/2025).

Lebih lanjut, Arthur menilai meski ambisius, target besar EBT dalam RUPTL kali ini masih cukup realistis. Asalkan, dari sisi progres pelaksanaan pengerjaan proyek dapat dijalankan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Adapun dalam lima tahun pertama, target kapasitas tambahan mencapai rata-rata 5 GW per tahun. Namun, di lima tahun berikutnya, lonjakannya lebih signifikan terutama dari sisi kontribusi EBT.

"Inilah pentingnya RUPTL ini benar-benar memfokuskan kepada energi baru terbarukan. Kembali lagi kalau dari APLSI, kami memandang bahwa memang sangat penting diteruskan dengan adanya perangkat regulasi yang lengkap. Perlu ada konsistensi dari kebijakan, dan juga penyederhanaan proses-proses," kata dia.

Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, dari total rencana penambahan sebesar 69,5 gigawatt (GW), sekitar 42,6 GW akan berasal dari pembangkit EBT, 10,3 GW dari sistem penyimpanan energi (storage), sedangkan 16,6 GW dari pembangkit berbasis energi fosil.

Adapun rinciannya untuk kapasitas pembangkit EBT adalah sebagai berikut Surya: 17,1 GW, Air: 11,7 GW, Angin: 7,2 GW, Panas bumi: 5,2 GW, Bioenergi: 0,9 GW, Nuklir: 0,5 GW.

Sementara itu, untuk kapasitas sistem penyimpanan energi mencakup PLTA pumped storage sebesar 4,3 GW dan baterai 6,0 GW. Kemudian, untuk pembangkit fosil masih akan dibangun sebesar 16,6 GW, terdiri dari gas 10,3 GW dan batubara 6,3 GW.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ambisi Tambah Pembangkit 69,5GW Hingga 2034, Bos IPP Buka Suara

Next Article Awal 2025 RI Bakal Punya Rencana Usaha Listrik Baru, Ini Bocorannya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |