Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut program magang menjadi beban bagi perusahaan. Sebab kata dia program ini terkesan meminta perusahaan melatih para pekerja magang.
"Kita minta perusahaan untuk melatih mereka dan itu jadi beban," kata Yassierli dalam Kick-Off Paradaya Movement 2.0, Rabu (28/5/2025).
Program pemagangan juga menjadi beban bagi perusahaan meski datang dari perguruan tinggi. Sementara itu, program magang sebelum bekerja turut menciptakan cheap labour.
Untuk itu saat ini Kementerian Ketenagakerjaan tengah menyiapkan program apprenticeship nasional. Program ini berlaku baik dalam dan luar negeri.
"Yang kami inginkan, kita latih dulu dan kemudian mereka memberikan value kepada perusahaan," ujar dia.
Program Apprenticoship Nasional adalah program integrasi pelatihan dan pemagangan berskala nasional yang dirancang untuk menyiapkan angkatan kerja. Mereka nantinya akan memenuhi kebutuhan di dalam dan luar negeri melalui pendekatan project-based learning.
"Syaratnya bahwa pelatihan harus fokus kepada skillset masa depan. kedua pelatihan harus terintegrasi," tegas Yassierli.
Adapun terdapat empat fokus tema dalam program ini. Di antaranya smart operation, smart creative IT skills, agroforestry, dan green jobs.
Menurut dia, fokus pelatihan ini dilatarbelakangi bahwa pelatihan seputar UMKM sudah tidak relevan. Sehingga Kementerian Ketenagakerjaan perlu memberi pelatihan yang lebih jauh.
"Itu masih kita susun. Jadi sebuah program tidak harus matang lalu diluncurkan. jadi ide yang tiga bulan terakhir selalu saya sebarkan dan ketika program dijalankan sudah awaranes dan kapabilitasnya ada," pungkas Yassierli.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Bappenas Soal Sarjana Sulit Cari Kerja - Angka Pengangguran Naik
Next Article Gandeng ParagonCorp, Transjakarta Akan Revitalisasi Halte Swadarma