Pekan Ini: IPO Jumbo Bikin Bursa "Panas", Tapi Data Ekonomi Buat Cemas

7 hours ago 3
  • Pasar keuangan Indonesia kompak menguat pada perdagangan terakhir pekan lalu
  • Wall Street pesta pora, S&P dan Nasdq cetak rekor
  • IPO jumbo, data ekonomi nasional dan luar negeri serta pidato The Fed akan menjadi penggerak sentimen pasar pekan ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Indonesia mengakhiri perdagangan di zona hijau pada akhir pekan lalu. Laju positif tersebut diharapkan bisa berlanjut pada pekan ini.

Selengkapnya mengenai sentimen pasar pekan ini dan proyeksinya bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan terakhir pekan lalu, pada Kamis (26/6/2025) jelang libur panjang.

Pada penutupan perdagangan Kamis , IHSG menguat 0,96% ke posisi 6.887,40. Sepanjang hari IHSG bergerak di zona penguatan sekitar 0,50% sebelum akhirnya mampu menguat pesat di menit-menit terakhir sebelum closing.

Sayangnya, meskipun IHSG ditutup hijau, dalam sepekan indeks seluruh saham RI ini masih harus rela bertengger di zona merah secara mingguan sebesar 1,02%.

Semua sektor kecuali transportasi yang turun 1,61%, mengalami kenaikan pada penutupan pekan lalu. Paling kencang terjadi di sektor basic industri dan finance, masing-masing secara berurutan naik 1,42% dan 1,27%.

Berikutnya diikuti sektor infrastruktur 0,91%, sektor kesehatan 0,84%, sektor consumer non cyclical 0,74%, sektor properti 0,70%, sektor energi 0,30%, sektor cyclical 0,18%, dan sektor teknologi hanya menguat tipis 0,04%.

Beralih ke pasar valuta asing, nilai rupiah pada Kamis (26/6/2025) lalu ditutup menguat terhadap dollar AS.

Dilansir dari Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (26/6/2025) ditutup menguat ke posisi Rp16.200/US$ atau naik 0,53%. Sebagai catatan, kenaikan rupiah hari Kamis lalu menandai level terkuat rupiah sejak 27 Mei 2025, atau terkuat dalam satu bulan.

Penguatan rupiah sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS (DXY), yang mengalami penurunan sebesar 0,46% ke level 97,22.

Dalam seminggu yang lalu Dolar AS mengalami pelemahan terhadap rupiah sebesar 1,10%. 

Dari pasar Surat Berharga Negara (SBN), imbal hasil  Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun menurun drastis ke 6,64% pada Kamis dibandingkan sebelumnya 6,69% pada Rabu. 
Imbal hasil yang melandai menandai naiknya harga obligasi karena tengah diburu investor.

Pages

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |