Panas! Jet Tempur NATO Cegat Pesawat Mata-Mata Rusia, Siaga Sabotase

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Jet tempur Jerman dikerahkan untuk mencegat pesawat pengintai Rusia di atas Laut Baltik pada Jumat (27/6/2025). Ini merupakan insiden terbaru yang mencerminkan meningkatnya ketegangan militer antara NATO dan Moskow.

Surat kabar Jerman Bild melaporkan bahwa pesawat Ilyushin Il-20M milik Rusia terbang dari Kaliningrad dengan transponder dimatikan dan tanpa rencana penerbangan, sehingga memicu tanggapan cepat dari Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe).

"Pesawat itu terdeteksi oleh radar NATO saat terbang tanpa kontak radio dari Kaliningrad menuju wilayah udara internasional dekat Polandia dan Jerman," tulis Bild, mengutip sumber militer yang dikutip Newsweek.

Sebagai respons, dua jet tempur Eurofighter Jerman lepas landas dari Pangkalan Udara Laage dekat Rostock dan melakukan pencegatan sekitar 60 mil dari pantai Jerman. Setelah melakukan kontak visual, pesawat Rusia mengubah arah ke utara, tetap berada di wilayah udara internasional, dan tak ada konfrontasi langsung.

Jet Jerman kembali ke pangkalan sekitar pukul 11 pagi waktu setempat.

Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah jet tempur Inggris yang bermarkas di Polandia mencegat dua pesawat pengintai Rusia, serta di tengah meningkatnya pelanggaran udara oleh pesawat militer Rusia di kawasan Baltik.

Awal Juni, jet tempur dari Lithuania yang menjalankan misi NATO dikirim tiga kali dalam seminggu untuk mengidentifikasi pesawat Sukhoi Su-30SM Rusia yang melanggar peraturan penerbangan. Pada Mei, jet tempur NATO juga dikerahkan empat kali untuk mencegat pesawat Rusia, termasuk pembom Su-24, di wilayah udara internasional.

Sejak Swedia dan Finlandia resmi bergabung dengan NATO, Laut Baltik kini dikelilingi oleh negara anggota aliansi tersebut. Wilayah ini pun dijuluki "Danau NATO", sementara Kaliningrad, daerah kantong Rusia di kawasan, dianggap sebagai titik strategis yang rentan konflik.

Laporan dari Armed Conflict Location & Event Data (ACLED) menyebut bahwa Rusia kemungkinan akan melanjutkan operasi hibrida dan aktivitas destabilisasi di Eropa, termasuk kawasan Baltik.

"Setelah sempat mereda awal 2025, dugaan aktivitas sabotase dan provokasi militer Rusia kembali meningkat," ungkap ACLED dalam laporan kepada Newsweek. "Tindakan ini termasuk pembakaran, upaya sabotase yang digagalkan, dan eskalasi di Laut Baltik."

Baik Kementerian Pertahanan Rusia maupun Angkatan Udara Jerman belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden terbaru ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Eropa Memanas! NATO Kerahkan Jet Tempur, Respons Aksi Drone Rusia

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |