Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan dan Ekonomi Prancis Éric Roger Pierre Lombard, menilai nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Prancis masih tergolong rendah. Ia menyebut total nilai perdagangan kedua negara hanya mencapai 3,3 miliar euro atau sekitar Rp 60.806,18 triliun pada tahun lalu.
Eric menyoroti peluang bisnis antarnegara masih besar karena Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan penduduk terbanyak keempat secara global. Sementara itu, Prancis merupakan investor Eropa terbesar kedua di Indonesia dengan lebih dari 200 anak perusahaan yang sudah beroperasi.
"Kami percaya bahwa tingkat perdagangan ini masih belum memadai, padahal peluangnya sangat banyak dan perusahaan Prancis serta Indonesia seharusnya bisa berbuat lebih baik. Sebaliknya, jika melihat ke Prancis, Prancis juga dapat menjadi pintu gerbang bagi perusahaan Indonesia untuk menjangkau proyek-proyek di Eropa," ungkap Eric dalam Indonesia-France Business Forum 2025, di Jakarta, Rabu, (28/5/2025).
Melihat hal tersebut, kedua negara ini pun telah menyiapkan langkah konkret, seperti pembentukan komunitas bisnis tingkat tinggi antara kedua negara. Inisiatif ini diharapkan bisa mempertemukan lebih banyak perusahaan potensial dan menjembatani kerja sama investasi di masa depan.
"Sembilan hari lalu, sebanyak 53 proyek investasi baru senilai lebih dari 20 miliar euro diumumkan dalam Joules France Summit, dan saya senang bahwa untuk pertama kalinya, dua tamu asal Indonesia hadir. Salah satunya adalah Anindya Bakrie, dan saya sangat menghargai kehadiran Anda di Paris untuk acara itu," ungkapnya.
Lombard menegaskan bahwa peningkatan hubungan dagang ini bukan sekadar keinginan, tetapi telah menjadi arahan langsung dari para pemimpin negara. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Indonesia disebut telah menyepakati perlunya peningkatan kerja sama ekonomi dalam pertemuan bilateral terbaru mereka.
Jika diperlukan, Prancis menyatakan siap memfasilitasi pelaku usaha Indonesia yang ingin menjajaki pasar Eropa. Termasuk melalui dukungan langsung dari pemerintah dan jaringan bisnis yang dimiliki oleh Prancis.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Macron Tiba di Jakarta, Mengaku Senang Kembali ke Indonesia
Next Article Video: Dualisme Berakhir, Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin 2024-2029