Mengenal Festival Guru Purnima, Tradisi Menghormati 'Guru' di India

9 hours ago 2

Jakarta -

Festival Guru Purnima merupakan salah satu perayaan penting di India yang didedikasikan untuk menghormati para Guru dan pembimbing spiritual. Tahun ini, perayaan Guru Purnima jatuh pada tanggal 10 Juli dan berakhir pada 11 Juli 2025.

Perayaan ini diperingati setiap hari purnama (bulan penuh) di bulan Ashadha dalam kalender Hindu, yang biasanya berlangsung antara Juni hingga Juli. Pada tahun 2025, Guru Purnima dirayakan pada Purnima Tithi di bulan Ashadha, yakni pada 10 Juli, sebagaimana dilansir Times of India.

Apa Itu Festival Guru Purnima?

Guru Purnima adalah hari ketika peran Guru dihormati sebagai sosok yang membimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya pengetahuan. Dalam tradisi spiritual, hari ini dianggap sebagai awal mula keberadaan Guru di dunia. Berdasarkan tradisi Yogik, Tántrik, dan Siddha, Guru Purnima merupakan hari saat Shiva, sosok Yogi yang sedang bermeditasi di Himalaya, untuk pertama kalinya menjadi Guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut situs resmi Pemerintah Darjeeling, Shiva kala itu tidak menggubris manusia yang mendekatinya, kecuali tujuh pemuda yang bersungguh-sungguh ingin belajar. Setelah menjalani tapa dan pengasingan selama 84 tahun, mereka akhirnya dianggap layak menerima pengetahuan kosmis dari Shiva. Pada hari purnama itu, Shiva mengajarkan ilmu universal dan menjadikan mereka sebagai Sapta Rishi atau tujuh guru pertama di dunia. Sejak saat itu, Shiva dikenal sebagai Adi Guru, dan hari itu pun diperingati sebagai Guru Purnima.

Makna Guru dalam Tradisi India

Dalam konteks India, Guru tidak semata-mata pengajar di kelas, tetapi mencakup siapa pun yang membimbing dan menanamkan nilai kehidupan. Guru dianggap sebagai pembuka jalan menuju pencerahan, tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga dalam spiritualitas. Filosofi ini tercermin dalam ungkapan, "Guru tidak dipilih oleh murid, tetapi Gurulah yang memilih muridnya."

Hari Guru Purnima menjadi momen istimewa untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para Guru, baik formal maupun nonformal. Dalam masyarakat tradisional, terutama di pegunungan Himalaya, hubungan antara Guru dan murid bukan sekadar akademik, melainkan spiritual dan turun-temurun.

Sejarah, Tradisi, dan Perayaan

Menurut keterangan dari situs resmi Darjeeling, masyarakat pegunungan menyebut hari ini sebagai Guru Purney. Di wilayah ini, Guru Purnima bukan hanya dimaknai sebagai tradisi religius, tetapi juga bagian dari budaya leluhur yang menekankan penghormatan terhadap alam dan pengetahuan turun-temurun.

Para jhyakri (shaman) dan tokoh spiritual lokal seperti fedangba, bijuwa, dan dhami memperingatinya dengan melakukan tarian kosmis dan membawa dhyangro (alat musik tradisional) sebagai bentuk ekspresi spiritual yang sarat makna. Mereka mengunjungi Guru mereka dan mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

Masyarakat di kawasan Himalaya, yang dikenal sebagai pemuja alam, menjadikan Guru Purnima sebagai salah satu bentuk tertua dari perayaan Hari Guru. Ini menunjukkan bagaimana tradisi lokal telah menyatu erat dengan nilai-nilai spiritual universal. Hari ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga, melestarikan, dan merayakan warisan budaya pegunungan yang unik dan sarat makna.

(wia/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |