Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras terpantau bergerak naik. Kondisi ini terjadi ketika stok beras pemerintah justru melambung tinggi, bahkan cetak rekor puluhan tahun. Harga beras pun disebut sedang tak aman dan pasar harus segera diintervensi alias dijinakkan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di Kementerian Dalam Negeri, Senin (26/5/2025), bahkan mengingatkan agar mewaspadai pergerakan kenaikan harga beras.
Dia mengatakan, per pekan keempat bulan Mei 2025 jumlah kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) beras bertambah jadi 92 wilayah dari sebelumnya 69 kabupaten/ kita di pekan ketiga bulan Mei 2025.
Hari ini, Rabu (28/5/2025), Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga rata-rata beras nasional di tingkat eceran sudah mencapai Rp13.805 per kg. Harga ini lebih tinggi 10,44% di atas HET. Data diakses pukul 13.05 WIB.
Sementara harga beras premium lebih mahal 4,87% dari HET, tercatat berada di Rp15.626 per kg. Sedangkan harga beras SPHP, sudah 1,01% di atas HET, dilaporkan ada di Rp12.626 per kg.
Sebagai informasi, harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang berlaku adalah Rp12.500 per kg di Zona 1, Rp13.100 per kg di Zona 2, dan Rp13.500 per kg di Zona 3. HET nasional adalah Rp12.500 per kg.
Sementara HET beras premium adalah Rp14.900 per kg di Zona 1, Rp15.400 per kg di Zona 2, Rp15.800 per kg di Zona 3, dan untuk nasional ditetapkan Rp14.900 per kg.
Jika dibandingkan secara harian, berikut pergerakan harga beras secara rata-rata harian di tingkat nasional, periode tanggal 22-27 Mei 2025 (per kg):
- beras medium
berturut-turut harganya tercatat sebesar:
- Rp13.772
- Rp13.860
- Rp13.758
- Rp13.778
- Rp13.868
- Rp13.801
- beras premium
berturut-turut harganya tercatat sebesar:
- Rp15.599
- Ro15.622
- Rp15.596
- Rp15.614
- Rp15.641
- Rp15.646
- beras SPHP
berturut-turut harganya tercatat sebesar:
- Rp12.608
- Rp12.847
- Rp12.624
- Rp12.645
- Rp12.854
- Rp12.624.
Terlihat fluktuasi harga beras dalam sepekan terakhir, dengan harga beras medium dan beras SPHP mengalami kenaikan tipis hari ini.
Foto: Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono dalam Rapat Koordinasi Inflasi Tahun 2025, Senin (26/5/2025) mengingatkan tren pergerakan harga beras yang kini berstatus waspada dan tidak aman. (YouTube/Kemendagri)
Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono dalam Rapat Koordinasi Inflasi Tahun 2025, Senin (26/5/2025) mengingatkan tren pergerakan harga beras yang kini berstatus waspada dan tidak aman. (YouTube/Kemendagri)
Harga dan Stok Beras di Cipinang Naik
Mengutip situs resmi Food Station, tercatat harga rata-rata untuk beras IR mengalami kenaikan 0,1% dibandingkan bulan lalu dan naik 1,1% dari tahun lalu, yakni mencapai Rp12.992 per kg.
Saat stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta terus naik, harganya pun naik.
Tercatat, stok per hari Selasa (27/5/2025) naik jadi 55,85 ribu ton dari sehari sebelumnya yang sebanyak 52,01 ribu ton. Lebih tinggi dari posisi di periode sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 48,38 ribu ton. Melonjak dari posisi di tanggal sama tahun 2023 yang hanya 20,79 ribu ton.
Sementara, harga rata-rata di PIBC per tanggal 27 Mei 2025 adalah Rp12.992 per kg, di atas harga periode sama tahun 2024 yang ada di Rp12.894 per kg.
Perlu Intervensi Segera
Pergerakan harga beras yang cenderung merangkak naik ini telah membunyikan alarm kewaspadaan ke pemerintah.
Sebagaimana disampaikan Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nita Yulianis dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di Kementerian Dalam Negeri, Senin (26/5/2025). Dia menyoroti harga sejumlah komoditas yang sudah melampaui harga acuan pemerintah (HAP) dan HET, seperti beras medium.
"Berdasarkan Panel Harga Pangan tingkat konsumen, secara nasional harga beras medium berada pada angka Rp13.758 per kg, yakni 10,06% di atas HET dan berada pada status perlu intervensi untuk Zona 1, 2, dan 3," papar Nita.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono menyebutkan, kondisi disparitas harga antardaerah dan status harga sejumlah komoditas pangan strategis saat ini masih seperti 1-2 pekan lalu.
Di mana, dia memaparkan, harga gula pasir curah, beras medium di Zona 1 dan 2, jagung di tingkat peternak, telur ayam ras, dan daging ayam ras dalam status waspada.
Sementara, harga Minyakita, bawang putih, dan beras medium di Zona 3 dalam status tidak aman.
Disebutkan, disparitas harga beras medium di semua zona dan bawang putih ada di level sedang. Sedangkan disparitas harga gula pasir curah dan Minyakita rendah.
Namun, disparitas harga jagung di tingkat peternak, telur ayam dan daging ayam ras ada di level tinggi. Sama seperti disparitas harga antardaerah untuk harga cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan bawang merah, hanya saja statusnya masih aman.
"Memang, sebagian besar kabupaten/ kota yang masuk dalam 10 daerah dengan harga beras tertinggi masuk di wilayah Timur. Kita mendukung upaya dilakukan berbagai instansi, baik pusat maupun daerah, untuk menurunkan harga beras medium di daerah-daerah ini. Kita tahu ada kendala geografis, tapi kita yakin dengan kerja sama semua pihak, ini bisa diatasi," kata Edy.
Stok Beras Pemerintah Berlimpah
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah berhasil cetak tonggak sejarah baru penguatan ketahanan pangan nasional. Kata dia, untuk pertama kalinya dalam 57 tahun, serapan beras lokal oleh Perum Bulog pada periode Januari-Mei 2025 mencapai angka tertinggi.
Disebutkan, serapan sudah mencapai 2,351 juta ton per 27 Mei 2025 pukul 11.30 WIB. Jumlah ini melonjak 400% dibandingkan rata-rata serapan lima tahun terakhir berkisar 600.000 ton.
"Biasanya angka serapan seperti ini baru tercapai dalam waktu satu tahun penuh. Tapi kali ini, dalam waktu kurang dari lima bulan, kita sudah melampauinya. Ini lompatan eksponensial," katanya dalam keterangan resmi.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, stok beras di gudang Bulog saat ini hampir menyentuh angka 4 juta ton. Stok ini merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk berbagai langkah intervensi dan program.
Menurut dia, data tersebut merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
"Per hari ini, (Rabu, 28/5/2025), 3,964 juta ton. Nah kalau kita ini kan menyerap gabah, kemudian kita giling jadi beras kan, satu harinya rata-rata di 20 ribu ton. Jadi prediksi kita 2 hari lagi, 2 hari lagi 4 juta ton. Tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia," ujar Sudaryono saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
"Kalau sampai tanggal 31 Mei, sekarang tanggal 28 Mei, ya mungkin 4 juta 40 ribuan ton lah sampai akhir Mei," katanya.
Foto: Perkembangan serapan gabah/ beras oleh Bulog, sumber: Bahan Paparan Kadiv Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Rini Andrida dalam Rapat Koordinasi Inflasi Tahun 2025, Senin (26/5/2025). (YouTube/Kemendagri)
Perkembangan serapan gabah/ beras oleh Bulog, sumber: Bahan Paparan Kadiv Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Rini Andrida dalam Rapat Koordinasi Inflasi Tahun 2025, Senin (26/5/2025). (YouTube/Kemendagri)
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi
Next Article Banyak Beras SPHP Dijual di Atas HET, Bapanas Beri Peringatan Keras