Mau Anak Sukses di Masa Depan? Latih 7 Keterampilan ini

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sukses. Tapi kesuksesan tidak datang begitu saja. Diperlukan bekal keterampilan hidup (life skill) yang dapat membantu anak menghadapi tantangan masa depan.

Psikolog anak Michele Borba mengidentifikasi tujuh kemampuan penting yang perlu dimiliki anak-anak untuk mencapai kesuksesan. Menurut Borba, anak yang tangguh secara mental, mampu bersosialisasi dengan baik, memiliki kesadaran diri, dan tidak mudah menyerah memiliki peluang lebih besar untuk berhasil di masa depan.

Berikut tujuh keterampilan utama yang perlu diasah sejak dini mengutip CNBC Make It di Jakarta, Jumat (22/5/2025):

1. Pengendalian Diri

Menurut Borba, kemampuan untuk mengatur emosi, perhatian, pikiran, dan tindakan merupakan pondasi penting dalam kehidupan. Orang tua bisa melatih anak dengan memberikan isyarat sederhana seperti:

"Kalau kamu marah, hitung sampai 10 sebelum bicara."

"Kalau bingung, berhenti sejenak, tenangkan diri, lalu pikirkan lagi."

"Jangan katakan sesuatu yang kamu sendiri tak ingin dengar dari orang lain."

2. Integritas

Integritas mencakup nilai, sikap, dan perilaku yang baik. Anak perlu diberi ruang untuk mengenal jati dirinya. Salah satu cara membangun integritas adalah dengan mengapresiasi perilaku positif mereka.

Borba bilang, gunakan kata "karena" untuk membuat anak memahami alasan mengapa perilaku mereka baik.

3. Rasa Ingin Tahu

Keingintahuan adalah pintu masuk anak untuk belajar dan berkembang. Orang tua bisa merangsang rasa ingin tahu lewat benda-benda sederhana seperti cat air, benang, stik es krim, atau kertas.

Selain melalui barang, orang tua juga bisa memancing rasa ingin tahu anak dengan memberikan pertanyaan, seperti "Yuk, kita lihat apa yang akan terjadi!", "Kalau menurut kamu bagaimana?", "Wah, kok, kamu bisa tahu?"

4. Ketekunan

Sikap pantang menyerah akan membuat anak tangguh dalam menghadapi tantangan. Orang tua bisa membantu anak menyikapi kegagalan dan membagi tugas besar menjadi bagian kecil agar lebih mudah diselesaikan. Anak yang tekun akan terus mencoba walau menghadapi hambatan.

5. Optimisme

"Anak-anak optimis memandang tantangan dan hambatan sebagai hal yang bersifat sementara dan dapat diatasi sehingga lebih berpotensi untuk menjadi sosok berhasil," sebut Borba.

Menurutnya, orang tua harus memiliki sifat optimistis terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada anak. Sebab, anak-anak mengadopsi optimisme orang tua mereka.

6. Percaya Diri

Banyak orang tua menyamakan percaya diri dengan harga diri, lalu sering memberi pujian seperti "Kamu spesial" atau "Kamu bisa jadi apa pun." Padahal, rasa percaya diri sejati muncul ketika anak berhasil mengatasi tantangan dan menyelesaikan sesuatu dengan usahanya sendiri.

Terlalu sering membantu atau menyelesaikan tugas anak justru bisa membuat mereka merasa tidak dipercaya.

7. Empati

Empati terbagi menjadi tiga:

a. Afektif: merasakan emosi orang lain
b. Kognitif: memahami sudut pandang orang lain
c. Perilaku: dorongan untuk membantu

Orang tua bisa menumbuhkan empati dengan:

1. Mengenalkan berbagai jenis emosi (senang, marah, sedih).
2. Mengajak anak menyebutkan dan mengekspresikan perasaan mereka.
3. Memberi contoh cara menyampaikan perasaan dengan baik.
4. Berdiskusi tentang emosi orang lain, misalnya: "Menurutmu, orang itu sedang merasa apa? Kamu pernah merasa seperti itu?"

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |