Manufaktur Global Lesu, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya!

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia-Kondisi manufaktur secara global alami kelesuan. PMI Manufaktur global berada di level 49,6 atau terendah sejak Desember 2024 yang artinya dalam situasi kontraksi.

"70% lebih negarayang disurvei dari kegiatan manufaktur alami kontraksi. Artinya PMI di bawah 50 termasuk Indonesia (47,4)," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (17/6/2025)

Sri Mulyani menjelaskan situasi ini disebabkan oleh kombinasi dari berbagai ketidakpastian, meliputi geopolitik, perang dagang dan kebijakan fiskal. Perang meletus antara Israel dan Iran beberapa waktu lalu sehingga mendorong lonjakan harga minyak dunia.

Kemudian perang dagang, meskipun Amerika Serikat dan China mulai menuju arah positif namun banyak negara belum mengungkap persetujuan dari yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

"Kombinasi dari ketidakpastian perdagangan global ditambah kebijakan makro fiskal negara maju dan ditambah dengan kondisi geopolitik dan security yang sangat negatif bahkan pecah perang yang menimbulkan ketidakpastian komoditas dan supply chain," paparnya.

"Ini sebabkan 2 ketidakpastian. Pertama harga naik seperti harga minyak naik tapi demand akan melemah. Tekanan harga inflasi naik namun ketidakpastian yang menyebabkan ekonomi global melemah. Ini tidak baik dan harus diantisipasi," terang Sri Mulyani.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Januari 2025, Aktivitas Manufaktur RI Kembali Meningkat

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |