Kisah Cendekiawan Muslim Jadi Tokoh Ateis yang Dihujat Bangsa Arab

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Abdullah Al Qasemi sempat dielu-elukan sebagai intelektual Muslim asal Arab Saudi yang brilian. Namun perjalanan hidupnya justru berujung kontroversi.

Ia dikenal sebagai tokoh yang berani meninggalkan ajaran Islam dan secara terbuka menyatakan diri sebagai ateis. Hal itu merupakan sebuah langkah ekstrem di tengah masyarakat yang sangat religius.

Lahir di Buraydah, Arab Saudi pada 1907, Qasemi tumbuh dalam keluarga yang taat beragama. Sang ayah mendidiknya dengan nilai-nilai Islam sejak dini, dan Qasemi muda dikenal sebagai anak cerdas yang tekun mempelajari hadis, fikih, serta bahasa Arab. Kepintarannya membawanya kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir yang menjadi salah satu institusi pendidikan Islam paling bergengsi.

Di Al-Azhar, Qasemi mulai aktif menyuarakan pemikiran rasionalisme Arab. Ia bahkan membela gerakan Salafi, yang mengusung pemurnian ajaran Islam sesuai teladan generasi awal umat Muslim. Namun dukungannya terhadap Salafi justru membuatnya dikeluarkan dari kampus pada 1931.

Setelah dikeluarkan, arah pemikiran Qasemi berubah total. Ia mulai mempertanyakan dogma agama, menjauhi praktik keagamaan, hingga akhirnya menyatakan diri sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan. Keputusan ini menggemparkan dunia Arab, terlebih saat ia menerbitkan buku "The Lie to See God Beautiful" yang terang-terangan mengkritik konsep ketuhanan dan doktrin Islam.

Akibatnya, Qasemi menjadi musuh publik. Karya-karyanya dilarang di berbagai negara Timur Tengah. Ia beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan dan pada 1954 dinyatakan sebagai persona non grata oleh pemerintah Mesir. Status ini membuatnya terusir dan hidup dalam pengasingan.

Qasemi meninggal pada 9 Januari 1996 karena kanker. Meski berpulang, warisan pemikirannya masih menuai pro dan kontra, antara dianggap sebagai pelopor pemikiran bebas, atau pengkhianat nilai agama.


(hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |