Garut -
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Kasus seorang siswa SMAN 6 Garut, Jawa Barat yang bunuh diri usai diduga menjadi korban perundungan atau bullying berbuntut panjang. Kepala SMAN 6 Garut kini dinonaktifkan sementara.
Surat itu diterbitkan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI atas rekomendasi dari BKD Jawa Barat. Selama proses ini berlangsung, Dinas Pendidikan Jabar akan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah sebagai pengganti sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk proses pendalamannya ditargetkan selama kira-kira satu minggu, dan Tim Disiplin Pegawai dari BKD Jabar juga sudah mulai bekerja untuk mendalami administrasi kepegawaiannya sejak kemarin," kata Kepala BKD Jabar, Dedi Supandi dilansir detikJabar, Sabtu (19/7/2025).
Penonaktifan tersebut dilakukan untuk mempercepat proses pendalaman dan pemeriksaan internal. Dedi menyebut ada beda pendapat antara pihak orang tua dan sekolah terkait perundungan.
Nantinya, lanjut Dedi, pihaknya akan mendalami kedua pernyataan tersebut. Jika ditemukan adanya perundungan, pihaknya juga akan mencari tahu terkait pembiaran berujung korban meninggal dunia.
"Yang didalaminya itu terkait administrasi kepegawaian, apakah pihak sekolah dari mulai kepala sekolah, wali kelas, guru BK, dan lainnya melaksanakan tugas secara bertanggung jawab atau tidak ketika terjadi seperti itu," kata dia.
"Atau (pihak sekolah) tahu, tetapi melakukan pembiaran, karena ini sudah menimbulkan dampak sosial yang luas. Sehingga dalam proses pendalaman oleh Tim Disiplin Pegawai, kepala sekolahnya itu dinonaktifkan sementara," imbuhnya.
Baca selengkapnya di sini.
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini