Jadi Khatib Salat Id, Anies Bicara Contoh Rekayasa Struktural

17 hours ago 2

Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi khatib salat Idul Adha di Lapangan Hijau Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan. Dalam khutbahnya, Anies berbicara terkait kesenjangan hingga pesan kepada pemimpin bangsa.

Anies mulanya menceritakan bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan kepatuhannya terhadap Allah SWT di momen kurban. Anies lantas berbicara kesenjangan yang terjadi saat ini bukan lantaran takdir, melainkan sistem yang belum dikoreksi.

"Kita memperingati kisah kurban Nabi Agung Ibrahim As bersama puteranya Nabi Ismail As sebuah kisah tentang ketaatan, juga kisah tentang transformasi dari pengorbanan pribadi menyembelih anak menjadi pengorbanan untuk kemaslahatan umat," kata Anies dalam khutbahnya, Jumat (6/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah kota-kota kita sekarang kesenjangan yang terjadi bukan karena takdir, melainkan hasil dari sistem yang dibiarkan berjalan tanpa dikoreksi" tambahnya.

Anies kemudian menceritakan pedoman dari Khalifah Umar bin Khattab saat musim paceklik. Anies mencontohkan aturan yang diubah oleh Umar bin Khattab demi sebuah kebenaran dan kesejahteraan umat.

"Kita belajar dari Khalifah Umar bin Khattab yang pada saat paceklik tak hanya memberi bantuan, tak hanya memberi santunan tapi juga mengubah aturan. Tanah yang terlantar diambil dan diberikan kepada yang mau menggarap bila ada tanah lebih dari 3 tahun tidak dikelola ambil alih berikan kepada yang mau mengerjakan," ujarnya.

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menjadi khatib salat Idul Adha di Lapangan Hijau Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025). Dalam khutbahnya, Anies berbicara terkait kesenjangan hingga pesan kepada pemimpin bangsa.Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menjadi khatib salat Idul Adha di Lapangan Hijau Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025). (Dwi Rahmawati/detikcom)

Anies menilai sikap yang dicontohkan oleh Umar bin Khattab adalah rekayasa struktural yang benar. Anies menyinggung momen itu sebagai reformasi agraria pertama dalam sejarah Islam.

"Mungkin itu adalah reformasi agraria pertama dalam sejarah Islam dan itu contoh nyata yang disebut sebagai rekayasa struktural untuk keadilan. Sebagaimana yang dipesankan dalam Al-Quran bahwa harta tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja, giliran kita sekarang bertanya apa yang siap kita korbankan untuk menghadirkan keadilan?" kata Anies.

Capres pada Pilpres 2024 lalu itu menitip pesan kepada pemimpin di Indonesia terkait penetapan kebijakan yang pro terhadap rakyat. Anies mengatakan kurban bagi setiap orang memiliki makna dan keistimewaan tersendiri.

"Bagi para pemimpin, bagi mereka yang hari ini berada di pemerintahan kurban bisa berupa keberanian untuk menetapkan kebijakan yang berpihak pada seluruh rakyat, meski mungkin menghadapi resistensi dari sebagian elite," kata Anies.

"Bagi yang punya kelebihan harta, kurban bisa berupa investasi sosial seperti membangun sekolah, komunitas, menyediakan akses air bersih atau menciptakan lapangan pekerjaan. Dan bagi yang tidak memiliki kelapangan materi dan tidak punya kewenangan kurban bisa berupa waktu, bisa berupa keahlian mengajar anak-anak di lingkungan, memberikan praktik medis gratis," ujar Anies.

Anies menilai momen kurban atau pengorbanan tak hanya sebatas materi. Yang terpenting, kata dia, bagaimana sikap yang dilakukan dapat membawa kemaslahatan bagi banyak orang.

"Kita semua sesungguhnya memiliki bekal yang bisa dikorbankan sesuai dengan kemampuan untuk menghadirkan kemaslahatan, keadilan bagi semua. Inilah gerakan politik dan sesungguhnya ketidakadilan adalah bagian dari kemungkaran," imbuhnya.

(dwr/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |