Israel Klaim Bunuh Komandan Pasukan Quds, Sebut Prestasi Besar

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan militer Israel mengklaim telah membunuh Komandan Korps Pasukan Quds Palestina, Saeed Izadi. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Saeed Izadi merupakan pemimpin Korps Palestina dari pasukan Quds, Sayap Garda Revolusi Iran di luar negeri. Dia juga seorang perwira tinggi di Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Melansir Reuters, Israel Katz mengabarkan bahwa Saeed tewas dalam sebuah serangan di sebuah apartemen di kota Qom, Iran.

Katz juga menyebut pembunuhan itu sebagai "prestasi besar bagi intelijen Israel dan angkatan udara", dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/6/2025).

Dia juga menyebut Saeed Izadi merupakan tokoh yang membiayai dan mempersenjatai kelompok militan Palestina Hamas pada serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel. Amerika Serikat dan Inggris juga memberikan sanksi kepada Saeed atas apa yang mereka sebut keterkaitan dengan Hamas, faksi militan, dan jihad dalam serangan itu.

Serangan yang menewaskan komandan veteran Iran itu dilancarkan saat kedua negara terlibat perang udara dalam beberapa hari terakhir.

Media Iran menyebut bahwa Israel telah menyerang sebuah gedung di Qom pada Sabtu ini. Laporan awal serangan itu ada remaja berusia 16 tahun yang menjadi korban tewas dan dua orang terluka.

Kantor berita Iran, Fars, mengatakan Israel juga telah menargetkan fasilitas nuklir Isfahan, salah satu yang terbesar di negara itu. Dikabarkan bahwa tidak tidak ada kebocoran bahan berbahaya yang terjadi.

Garda Revolusi Iran juga mengatakan bahwa lima anggotanya telah serangan di Khorramabad, namun mereka tidak menyebutkan bahwa Izadi juga menjadi korban.

Di sisi lain, Militer Israel mengatakan telah melancarkan gelombang serangan terhadap lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran di Iran.

Perwira perang Iran, dan sekutu dekat pemimpin tertinggi Iran Ali Shamkhani mengatakan bahwa ia selamat dari serangan Israel yang dilakukan.

"Sudah menjadi takdir saya untuk tetap tinggal dengan tubuh yang terluka, jadi saya tetap tinggal untuk terus menjadi alasan permusuhan musuh," katanya dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh media pemerintah.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Langgar Kesepakatan, Israel Tunda Pembebasan 600 Tahanan Palestina

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |