Inklusi Asuransi Masih 28,05%, Anak Muda Jadi Incaran

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks inklusi keuangan bidang perasuransian tercatat masih sebesar 28,50%. Pelaku industri pun menyasar generasi muda untuk mendorong inklusi keuangan di sektor ini, salah satunya melalui produk asuransi perjalanan.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh OJK dan BPS, indeksi inklusi keuangan nasional meningkat dari 75,02% pada 2024 menjadi 80,51% pada tahun 2025. Indeks literasi dan inklusi keuangan ditopang oleh anak muda, yakni kelompok umur 18-25 tahun, kemudian kelompok umur 26-35 tahun, dan kelompok umur 36-50 tahun.

Sejalan dengan data tersebut, PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) melaporkan hingga April 2025, terdapat peningkatan atas jumlah polis asuransi perjalanan syariah dari Zurich Syariah sebesar 54% secara tahunan dari nasabah dengan rentang usia 25-40 tahun. Adapun pendapatan preminya juga meningkat mencapai 45%.

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia Hilman Simanjuntak mengatakan hal ini menandakan ketertarikan generasi muda terhadap perlindungan asuransi menunjukkan tren positif, terutama pada asuransi perjalanan. Apalagi kini generasi muda menjadi kelompok populasi yang dominan di perekonomian.

"Karena itu, penting bagi kami untuk memperkenalkan konsep perlindungan asuransi melalui pendekatan yang relevan, menarik, dan dekat dengan gaya hidup mereka. Dengan cara ini, kami berharap edukasi risiko tidak berhenti pada literasi saja, tetapi juga mendorong inklusi," ungkap Hilman tertulis, dikutip Rabu, (4/6/2025).

Asuransi perjalanan dengan tujuan berbagai negara di kawasan Asia-Pasifik menjadi pilihan asuransi perjalanan yang paling diminati dari total penetrasi 180 ribu nasabah Zurich Syariah. Adapun manfaatnya mencakup biaya medis dan darurat lainnya, biaya penundaan dan pengalihan penerbangan, jaminan bagasi dan barang pribadi, hingga biaya pemulangan jenazah dan hal terkait lainnya.

Sebagai informasi, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan aset industri asuransi RI masih terus tumbuh.

Ogi menyebut aset industri asuransi pada April 2025 mencapai Rp 1.162,78 triliun. Angka ini naik 3,66% secara tahunan (yoy) dari posisi sama tahun lalu.

Secara rinci, aset asuransi komersil mencapai Rp 940,48 triliun atau naik 4,13% yoy. Adapun kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi Rp 116,44 triliun atau tumbuh 3,27% yoy yang terdiri dari asuransi jiwa yang tumbuh 1,05% yoy dengan nilai 60,6 triliun dan asuransi umum dan reasuransi yang tumbuh 5,79% yoy dengan nilai Rp 55,84 triliun.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Belajar Dari Negeri Jiran, Ini Cara Pabrik Sawit Atasi Masalah

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |