Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi importir Bahan Bakar Minyak (BBM) dari beberapa negara. Yang paling tinggi, impor BBM RI dari Singapura, di mana sepanjang Januari-Desember 2024 mencapai 15.072.544.366 kg dengan nilai US$ 11.404.019.938.
Nah, setelah Singapura, ternyata impor BBM terbesar RI lainnya berasal dari Malaysia. Di mana mengutip data Badan Statistik Indonesia (BS) sepanjang Januari-Desember 2024, Impor BBM dari Malaysia mencapai 6.142.308.425 kg dengan nilai US$ 4.524.901.336
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terang-terangan menyebut bahwa Indonesia sengaja dibuat ketergantungan pada impor minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal ini terutama karena produksi terangkut (lifting) minyak RI yang turun terus. Bahkan, kondisi pasokan lifting dan konsumsi minyak RI berkebalikan dibandingkan kondisi pada 1997 lalu.
Dia memaparkan, pada 1996-1997 Indonesia bisa memproduksi sebesar 1,5-1,6 juta barel per hari (bph) minyak. Saat itu konsumsi BBM Indonesia "hanya" 500.000 bph, sehingga Indonesia masih bisa mengekspor 1 juta bph.
Namun kini, produksi minyak RI hanya 580.000 mph, sementara kebutuhan BBM mencapai 1,6 juta bph. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor BBM sekitar 1 juta bph.
"Pertanyaan berikut adalah apakah penurunan lifting karena penurunan SDA atau masih ada atau sengaja diturunkan agar impor terus? Bapak Ibu, saya katakan demi Allah menurut saya ini ada unsur kesengajaan by design dan untuk mengamankan perintah Pak Prabowo dan untuk Ibu Pertiwi, sejengkal pun saya tidak mundur menghadapi orang-orang seperti ini sedikit pun," tuturnya dalam acara 2025 Energy & Mineral Forum di Kempinski, Jakarta, dikutip Rabu (28/5/2025).
"Kenapa saya katakan by design? saya bukan sarjana ITB, saya bukan ahli minyak dan gas, punya bisnis minyak tapi saya diajarkan di satu perguruan tinggi Kawah Candradimuka yang di Google ga ada, saya belajar di Hipmi, setiap ada masalah ada peluang saya pelajari apakah benar kita gak bisa naikkan lifting kita," tuturnya.
Dia menyebut, Indonesia memiliki hampir 40.000 sumur minyak dan gas bumi (migas), di mana yang produktif tidak lebih dari 20.000 sumur, dan selebihnya tidak produktif.
Berikut Daftar Impor BBM dari beberapa negara:
Singapura
15.072.544.366 kg
Nilainya: US$ 11.404.019.938
Malaysia
6.142.308.425 kg
Nilainya: US$ 4.524.901.336
Arab Saudi
3.428.428.989 kg
nilainya: US$ 2.053.001.047
Uni Emirat Arab
964.597.344 kg
Nilainya: US$ 691.168.929
Korea Selatan
893.212.589 kg
nilainya: US$ 720.869.788
Rusia:
359.685.057 kg
Nilainya: US$ 210.106.607
Taiwan
318.918.331 kg
Nilainya: US$ 255.343.478
Qatar
124.598.178 kg
nilainya: US$ 124.066.257
Bahrain
162.426.720 kg
nilainya: US$ 91.956.364
Yunani
103.920.109 kg
Nilainya: US$ 67.299.014
Malta
79.358.413 kg
nilainya: US$ 45.417.308
Brunei Darussalam
59.531.620 kg
Nilainya: US$ 40.856.271
Irak
48.106.000 kg
Nilainya: US$ 19.675.383
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bahlil: RI Alihkan Impor BBM Dari Singapura ke AS-Timur Tengah
Next Article Prabowo: Dalam 5 Tahun RI Tak Akan Impor BBM Lagi