DWP Kemensos Salurkan Bantuan Vokasional di Rumah Anak Prestasi Surabaya

6 hours ago 4

Jakarta -

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementrian Sosial (Kemensos) bersama Sentra Prof. Dr. Soeharso Surakarta mengunjungi Rumah Anak Prestasi (RAP) Dukuh Menanggal Surabaya untuk menyerahkan bantuan vokasional sekaligus melihat berbagai fasilitas yang ada di RAP.

Hal itu sebagai upaya Kemensos untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi oleh Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dengan memberi sentuhan dalam bentuk edukasi dan bantuan produktif secara berkala.

Sehubungan dengan hal ini, Penasihat I DWP Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf mengapresiasi langkah nyata yang diambil Dinas Sosial Kota Surabaya dalam merangkul dan mengarahkan para penyandang disabilitas di Kota Surabaya melalui RAP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surabaya merupakan kota yang beruntung memiliki empat Rumah Anak Prestasi yang selalu siap memberikan dukungan kepada anal-anak penyandang disabilitas. Semoga ini bisa menginspirasi kabupaten kota lainnya, agar memiliki wadah untuk anak-anak yang memiliki potensi atau bakat sehingga kelak menjadi anak yang berprestasi di bidangnya dan pastinya akan membanggakan orangtua," kata Fatma dalam keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025).

Untuk diketahui, RAP merupakan salah satu layanan yang dikelola Dinas Sosial Kota Surabaya bekerja sama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Saat ini, ada empat RAP di Kota Surabaya. RAP pertama diresmikan pada September 2022 di Nginden Semolo dan berkembang di Sonokwijenan, Kedung Cowek, dan terakhir di Dukuh Menanggal yang saat ini dikunjungi oleh DWP Kemensos.

Melalui RAP, pemerintah kota Surabaya menyediakan wadah bagi penyandang disabilitas anak untuk belajar dan mengembangkan diri.

RAP menyediakan berbagai fasilitas bagi penyandang disabilitas Surabaya, mulai dari layanan konsultasi kesehatan seperti konseling psikologis anak serta konsultasi dengan dokter umum dan spesialis. Ada juga berbagai macam terapi seperti terapi wicara, okupasi, fisioterapi, refleksi, dan akupunktur.

Untuk pengembangan diri, RAP menyediakan berbagai kelas keterampilan seperti kelas musik, menjahit, melukis, membatik, menari, kerajinan tangan, modelling, fotografi dan public speaking. Bagi penyandang disabilitas yang memiliki minat olahraga, RAP juga menyediakan kelas yoga dan juga lapangan olahraga (floor ball). Dari sisi spiritual, RAP pun menyediakan mushala di mana anak-anak bisa mengikuti kelas mengaji.

Tak hanya kelas pengembangan diri, RAP juga menyediakan ruang dan fasilitas untuk praktik kehidupan dan memutar roda kehidupan keluarga disabilitas. Misalnya, anak-anak yang punya minat melukis dibimbing secara serius hingga hasil lukisan mereka yang indah dan menarik bisa terjual hingga jutaan rupiah. Ada juga keterampilan sablon di mana anak-anak bisa membuat berbagai produk seperti kaos dan totebag.

Sebelumnya, Kemensos juga telah memberikan bantuan berupa alat-alat dan bahan baku sablon kepada RAP di bawah Dinsos Surabaya pada tahun 2024. Alat tersebut pun dimanfaatkan dengan maksimal oleh anak-anak untuk menghasilkan produk sablon berkualitas. Hasil sablon dan karya keterampilan lain seperti kain batik dan handicraft pun salah satunya dijual di minimarket ramah disabilitas yang ada di lingkungan RAP tersebut.

Agar kemandirian dan produktivitas anak-anak tersebut makin meningkat, kali ini Fatma bersama jajaran DWP menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa bantuan vokasional. Adapun, bantuan yang diberikan melalui Sentra Prof. dr. Soeharso Surakarta adalah bantuan vokasional sablon, handicraft, musik, menjahit, melukis, membatik dan juga permainan edukasi. Bantuan yang diberikan bernilai total Rp 31.695.000.

Menurut Fatma, sarana-prasarana dan layanan yang ada di RAP sudah menyerupai sentra-sentra Kemensos. Bahkan, ia menambahkan ada beberapa layanan yang belum ada di sentra seperti layanan akupunktur.

"RAP ini lengkap ya, ada konseling, berbagai macam terapi dan pelatihan sudah seperti miniatur sentra Kemensos. Bahkan di sini ada akupunkutur, di sentra belum ada. Kemensos bisa belajar dari RAP," imbuh Fatma.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Surabaya, Mia Santi Dewi mengapresiasi bantuan vokasional yang diberikan oleh Kemensos. Menurutnya, salah satu tujuan didirikan RAP ialah untuk mendidik anak-anak disabilitas menjadi mandiri, berprestasi, dan juga siap menghadapi kehidupan. Dengan memberikan dukungan vokasional kepada penyandang disabilitas, maka mereka diberikan kesempatan untuk berkreasi sesuai minat mereka.

"Terima kasih atas ATENSI yang telah diberikan oleh Kemensos sehingga anak-anak bisa lebih berkembang, mengeksplorasi bakat dan minatnya dan membuat mereka percaya diri untuk berada di tengah-tengah masyarakat," kata Mia.

Kesuksesan RAP dalam mendidik dan memberikan pembekalan kepada penyandang disabilitas tentunya tidak lepas dari dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Fatma juga mengagumi ketelatenan orang tua yang rutin membawa anak-anak mereka ke RAP untuk melakukan terapi dan konsultasi. Masyarakat sekitar pun bisa menerima penyandang disabilitas tanpa stigma negatif.

Oleh karena itu, ia pun tak heran saat anak-anak yang belajar di RAP tumbuh menjadi anak-anak yang percaya diri dan berprestasi, seperti Reva dan Rapres Band yang telah tampil berulang kali menunjukkan kepiawaian bermusik mereka di beberapa tempat.

Turut mendampingi Fatma, Penasihat 2 DWP, Intan Agus Jabo dan Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Nova Dwiyanto Suli.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |