Danantara Dikabarkan Masuk ke GOTO-Grab, Kabar Baik atau Buruk?

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia-Wacana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia masuk ke PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings di tengah kabar merger menuai pertanyaan bagi banyak pihak.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin buka suara. Menurutnya, ada sisi positif ketika wacana tersebut terlaksana. Terutama dari sisi kepentingan nasional yang dimungkinkan mendapatkan dukungan besar dari Presiden Prabowo Subianto.

Wijayanto menyebut bahwa ekosistem GoTo-Grab saat ini telah melibatkan sekitar 4 juta mitra driver dan kurir, jutaan UMKM, serta puluhan juta pelanggan dan memiliki peluang pengembangan yang efektif untuk sub-sektor ekonomi lainnya.

"Ekosistem ini secara efektif menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, dari mulai ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran, dengan peluang pengembangan ke depan yang sangat luas untuk sub-sektor ekonomi lainnya," jelasnya dalam keterangan tertulis pada CNBC Indonesia, Senin (9/6/2025)

Pemerintah, kata Wijayanto perlu memastikan ekosistem ini mampu mensejahterakan siapa pun yang terlibat di dalamnya. Selain itu, masuknya Danantara ke GoTo juga dapat menjadi alternatif strategis untuk memastikan posisi dominan kepentingan nasional dalam organisasi hasil merger.

"Jika ingin mendorong ekonomi kerakyatan yang inklusif, maka mempunyai pengaruh atas ekosistem ini sangatlah penting. Dalam konteks ini, keterlibatan Pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis untuk memastikan kepentingan Pemerintah dan rakyat terfasilitasi," jelasnya.

"Apalagi, masuk sebelum merger akan memberikan keuntungan bagi Danantara dalam bentuk valuasi yang lebih rendah, sehingga return yang didapatkan akan jauh lebih tinggi," tambah Wijayanto.

Mengutip CNNIndonesia melalui Bloomberg, Danantara sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan GoTo untuk mengakuisisi saham minoritas. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya merespons kekhawatiran pemerintah terhadap potensi monopoli jika perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dikuasai oleh Grab, yang berbasis di Singapura.

Mengutip sumber yang mengetahui pembahasan tersebut, menyatakan investasi Danantara bisa menjadi mekanisme untuk mempertahankan kepemilikan nasional atas entitas hasil penggabungan dua raksasa teknologi tersebut.


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Minta Kejelasan Isu Merger GOTO & Grab

Next Article Kabar Merger Grab dan GoTo Kembali Mencuat

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |