Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan apresiasi atas perubahan status IAIN Ponorogo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo merupakan sebuah pencapaian yang menurutnya patut dibanggakan.
"Kampus ini bukan sekadar tempat menempuh pendidikan, tapi juga pusat kajian dan ilmu keislaman yang unggul dalam rangka mewujudkan masyarakat madani," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).
Apresiasi tersebut disampaikan Ibas saat mengunjungi UIN Ponorogo dalam rangka silaturahmi dengan sivitas akademika dan memberikan kuliah umum bertajuk "Generasi Harmoni: Islam, Tradisi, dan Inspirasi Masa Depan", Rabu (4/6). Kehadiran Ibas disambut hangat oleh Rektor UIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., jajaran wakil rektor, para dekan, kepala biro, serta ratusan mahasiswa yang antusias memenuhi aula kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengusung semangat Generasi Harmoni, Ibas mengajak para mahasiswa untuk menjadi generasi Islam yang moderat, berakar pada tradisi, dan siap menjadi inspirasi masa depan.
"Kalian harus menjadi generasi yang harmoni, setuju? Generasi Islam yang moderat 'rahmatan lil alamin', generasi yang memiliki warisan tradisi bangsa yang unggul, dan juga harus bisa menjadi inspirasi untuk masa depan dan kemanapun," tegasnya disambut riuh tepuk tangan peserta.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini, tantangan global seperti perubahan iklim, revolusi industri 5.0, kemiskinan, pengangguran, hingga ketergantungan pada teknologi menuntut generasi muda untuk adaptif dan berdaya saing tinggi.
"Kita harus bisa memanfaatkan kecerdasan buatan dan digitalisasi untuk hal yang produktif dan positif. Kalian juga harus mempersiapkan diri menghadapi persaingan global, bukan hanya di tingkat nasional," tambah Ibas.
Alumni S3 Universitas IPB tersebut juga menekankan pentingnya integritas moral dalam proses menuntut ilmu.
"Ilmu tanpa akhlak adalah keangkuhan, betul? Akhlak tanpa ilmu adalah ketulusan yang tanpa arah. Oleh karena itu tugas kita menjadi Muslim, menjadi muda-mudi Muslim, tidak hanya cukup menjadi orang yang soleh-solehah secara pribadi saja, tapi juga bisa dan harus bermanfaat bagi umat luas. Menjadi jembatan antara masjid dan kampus, antara kitab dan karya," ujar Ibas.
Sebagai penutup, Anggota DPR RI Dapil Jatim VII dari Partai Demokrat ini menggarisbawahi bahwa Generasi Harmoni adalah sosok yang seimbang antara iman dan ilmu, lokalitas dan globalisasi, kerja, dan doa.
"Generasi Harmoni adalah mereka yang kita harapkan untuk menjaga identitas, menjaga keislaman, dan menjaga kewarganegaraan. Tangguh secara emosi, baik secara akhlak, dan juga cakap serta adaptif terkait pengembangan dan penggunaan teknologi," ungkap Ibas.
Di sisi lain, kunjungan Ibas mendapatkan apresiasi dari Rektor UIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., yang mengungkapkan bahwa kedatangan Ibas ke UIN Ponorogo merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.
"Kedatangan Mas Ibas kesini waktunya sudah pas sekali, pas dengan momen bahagia kami. Ini merupakan agenda pertama kami setelah menjadi UIN Ponorogo, ruangan ini kami pakai pertama kali ya untuk agenda bersama Mas Ibas hari ini. Tentunya ini jadi kebanggaan tersendiri untuk kami mendapat tamu agung Mas Ibas di kampus kami," ungkapnya saat memberikan sambutan di depan ratusan mahasiswa UIN Ponorogo.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi kuis interaktif. Silaturahmi dan Guest Lecture ini menjadi momentum reflektif sekaligus motivatif bagi mahasiswa UIN Ponorogo untuk terus berkembang sebagai pribadi yang unggul, berakar, dan siap menjadi agen perubahan bagi bangsa.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini