Tangerang, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan perhatian yang cukup serius terhadap upaya peningkatan produksi minyak siap jual alias lifting yang dilakukan ExxonMobil di Blok Cepu.
Bahlil optimistis produksi minyak dari Blok Cepu akan bertambah sebesar 30 ribu barel per hari (bph) pada periode Juli-Agustus mendatang. Dengan begitu lifting minyak di Blok Cepu secara total akan mencapai 190 ribu bph.
"Kami laporkan juga yang sudah ada komit di Juli Agustus ibu Carole Exxon itu 155 ribu dari total 600 ribu 60% Pertamina selebihnya KKKS lain. Tapi Juli Agustus nambah 30 ribu bph jadi bisa 185-190 ribu bph ini kita pelan- kita tarik," kata dia dalam acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, pada Rabu (21/5/2025).
Sebelumnya, Bahlil menekankan bahwa peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu sangat diperlukan untuk mengatasi defisit minyak yang sedang dialami Indonesia. Ia meminta Presiden Direktur ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Carole Gall, untuk meningkatkan target produksi dari 125.000 bph yang direncanakan pada tahun 2026 menjadi 150.000 bph.
"Exxon menargetkan 125 ribu barel untuk 2026. Tapi saya punya keyakinan, dengan sistem manajemen, etos kerja, dan kreativitas tim Exxon di lapangan, ExxonMobil harus bisa mencapai di atas 150 ribu barel per hari pada tahun 2026 untuk mengurangi defisit lifting kita," ujar Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah, baik saat ini maupun di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto, mendukung penuh peningkatan produksi minyak ini karena dampaknya yang signifikan bagi penerimaan negara dan cadangan devisa.
"Negara kita membutuhkan dukungan dari perusahaan-perusahaan berpengalaman untuk meningkatkan produksinya. Presiden terpilih, Pak Prabowo, memerintahkan saya untuk menyelesaikan masalah lifting minyak ini, karena peningkatan lifting pasti akan meningkatkan pendapatan negara dan mengurangi impor," katanya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Migas Masih Jadi Mesin Energi Utama dalam Topang Ekonomi
Next Article LPG 3 Kg Tak Dijual ke Pengecer, Bahlil Akhirnya Ungkap Alasannya