Bahlil Sebut Posisi Lifting Minyak RI Berbanding Terbalik dari 1997

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi terkini terkait industri minyak Indonesia yang cukup berbeda, apabila dibandingkan dengan kondisi beberapa puluh tahun lalu.

Menurut Bahlil, kondisi industri minyak RI cukup berbeda apabila dibandingkan periode 1997. Di mana, pada periode tersebut, Indonesia mampu memproduksi sekitar 1,5-16 juta barel minyak per hari (bph).

Ditambah lagi, pada saat itu, konsumsi minyak domestik tercatat hanya sebesar 500 ribu bph. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk melakukan ekspor.

"Konsumsi 500 ribu barel per hari pendapatan kita dari oil and gas, apa yang terjadi di 2024 lifting kita 580 ribu barel dan konsumsi 1,6 juta barel impor oil and gas," kata dia dalam acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, pada Rabu (21/5/2025).

Sebagaimana diketahui, realisasi produksi minyak siap jual atau lifting minyak pada tahun 2024 hanya mencapai 579.000 barel per hari. Hal ini jauh dibawah target dalam APBN 2024 yang mencapai 635.000 bph.

Sementara itu, realisasi lifting gas tercatat mencapai 5.749 mmscfd. Adapun pemanfaatan dari gas bumi ini sebanyak 1.905 mmscfd untuk ekspor dan 3.881 untuk dalam negeri.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ketika Banyak Masyarakat RI Yang Belanja Karena Gengsi

Next Article LPG 3 Kg Tak Dijual ke Pengecer, Bahlil Akhirnya Ungkap Alasannya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |