Awas Perang Nuklir, India Beri Sinyal 'Perlawanan Besar' ke Pakistan

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan India dan Pakistan terus bereskalasi. Terbaru, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan Pakistan tidak akan mendapatkan air dari sungai yang menjadi hak India.

Mengutip Reuters, Modi mengutip kembali Perjanjian Perairan Indus yang membagi sumber air Sungai Indus kepada kedua negara. India bulan lalu telah menangguhkan hal ini setelah serangan 22 April yang menewaskan 26 orang.

New Delhi mengatakan serangan itu didukung oleh Pakistan. Dua negara tetangga bersenjata nuklir itu terlibat dalam pertempuran militer terburuk mereka dalam hampir tiga dekade sebelum menyetujui gencatan senjata pada 10 Mei.

"Pakistan harus membayar harga yang mahal untuk setiap serangan teroris ... Militer Pakistan akan membayarnya, ekonomi Pakistan akan membayarnya," kata Modi pada acara publik di negara bagian barat laut Rajasthan, yang berbatasan dengan Pakistan, Kamis (22/5/2025).

Perjanjian Indus menyediakan air untuk 80% pertanian Pakistan dari tiga sungai yang mengalir dari India. Menteri keuangan Pakistan mengatakan bulan ini bahwa penangguhannya tidak akan memiliki "dampak langsung".

Gencatan senjata antara kedua negara sebagian besar telah dilaksanakan. Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan bahwa saat ini tidak ada baku tembak dan "telah ada beberapa reposisi pasukan yang sesuai".

"Operasi (militer) berlanjut karena ada pesan yang jelas...bahwa jika ada tindakan seperti yang kita lihat pada 22 April, akan ada tanggapan, kami akan menyerang teroris," kata Jaishankar kepada kantor berita Belanda NOS. "Jika teroris berada di Pakistan, kami akan menyerang mereka di tempat mereka berada," tambahnya.

Tidak ada tanggapan langsung dari Pakistan terhadap komentar Modi dan Jaishankar.

India dan Pakistan telah mengalami hubungan yang bermasalah sejak mereka dipisahkan dari India Britania pada tahun 1947. Keduanya telah berperang tiga kali, dua di antaranya memperebutkan wilayah Kashmir di Himalaya.

New Delhi juga menyalahkan Pakistan karena mendukung separatis Islam yang memerangi pasukan keamanan di wilayah Kashmir miliknya. Namun Islamabad membantah tuduhan tersebut.

Kedua negara yang bermusuhan ini telah mengambil beberapa tindakan terhadap satu sama lain sejak serangan bulan April di Kashmir, termasuk penangguhan perdagangan, penutupan perbatasan darat, dan penangguhan sebagian besar visa.


(tps/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: India Vs Pakistan Memanas, Dari Sengketa Lama ke Ancaman Baru

Next Article Asia Siaga Perang Nuklir, 2 Negara Tetangga Ini Memanas

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |