4 Saham Naik Gila-Gilaan, BEI Langsung Pantau Ketat

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat perdagangan empat emiten karena mengalami peningkatan harga saham yang signifikan hingga di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Ke empat emiten tersebut di antaranya, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dalam sepekan naik 42%, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) dalam seminggu naik 33%, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) dalam sepekan naik 51%, dan emiten BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) yang juga menguat 51% dalam seminggu.

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan kepada para invstor, khususnya pemegang saham ke-empat emiten tersebut.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, Senin (16/6).

Informasi terakhir mengenai CBRE adalah informasi tanggal 12 Juni 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penjelasan atas volatilitas transaksi.

Selanjutnya, informasi terakhir mengenai ASBI adalah informasi tanggal 10 Juni 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penjelasan atas volatilitas transaksi.

Sementara informasi terakhir mengenai JAWA adalah informasi tanggal 10 Juni 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal rencana penyelenggaraan public expose - tahunan.

Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Unusual Market Activity (UMA) pada tanggal 26 Agustus 2024 atas perdagangan saham JAWA.

Sedangkan informasi terakhir mengenai KRAS adalah informasi tanggal 10 Juni 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Harga Saham Naik Tajam, BEI Pantai Ketat Perdagangan JATI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |