Depok -
Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah tidak menoleransi aksi kekerasan seorang pria yang menendang pelajar SMP gegara kena skateboard di Depok Open Space (DOS). Pemkot Depok mengatakan tak ada larangan bermain skateboard di lokasi tersebut.
"Nggak ada larangan setahu saya, nggak ada larangan bermain skateboard," kata Chandra saat dihubungi wartawan, Senin (2/6/2024).
Terpisah, Setda Umum sekaligus kepala penanggung jawab Depok Open Space (DOS) Haris mengatakan DOS digunakan untuk warga manapun. Tak ada larangan bermain skateboard di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Area DOS memang bisa di gunakan untuk seluruh warga baik kegiatan sosial sampai seni budaya. Untuk permainan skateboard memang tidak ada larangan," ujar Haris saat dimintai konfirmasi.
Dia mengatakan di Alun-alun Kota Depok terdapat area untuk permainan skateboard. Namun Pemkot Depok masih berkoordinasi terkait kejadian tersebut tak terulang di area DOS.
"Sebetulnya di alun-alun Depok ada area khusus permainan skateboard. Tapi sampai hari ini kami masih kord dengan pimpinan untuk mencari solusi terbaik supaya tidak terjadi kejadian serupa," jelasnya.
Dia menegaskan lokasi tempat kejadian perkara (TKP) anak ditendang pria memang tidak difasilitasi area bermain skateboard.
"Untuk di DOS 1 memang tidak ada area khusus untuk skateboard," tuturnya.
Sebelumnya, Chandra tidak menoleransi aksi kekerasan seorang pria menendang pelajar SMP gegara kena skateboard di Depok Open Space (DOS). Chandra mengatakan korban
sempat meminta maaf setelah tak sengaja skateboard-nya menyasar pria tersebut.
"Kalau dilihat dari videonya terus anaknya ngomong sempat minta maaf dengan menundukkan kepalanya, tapi malah ditendang sama orang," ujar Chandra kepada wartawan, Minggu (1/6).
Pemkot Depok akan mencari pria penendang pelajar SMP tersebut. Chandra mengatakan kasus tersebut harus ditindaklanjuti penegak hukum.
"Kami akan mencari, saya sudah perintahkan untuk dicari siapa sih nih orang," tuturnya.
"Tapi memang terkait upaya hukum itu kan diserahkan kepada pihak keluarga. Tapi kalau saya lihat ini bukan delik aduan sehingga memang harus ditindaklanjuti memang sama penegak hukum," tambahnya.
Chandra menegaskan tak menoleransi segala bentuk kekerasan, apalagi terhadap anak di bawah umur. Chandra menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan pria tersebut terhadap korban.
"Kami tidak mentolerir ya segala bentuk kekerasan di Kota Depok, terutama kekerasan anak di bawah umur yang terjadi kemarin di area Depok Open Space, terhadap anak SMP yang berusia 15 tahun ditendang perutnya oleh seorang pria," ujarnya.
Chandra berharap aparat penegak hukum menindaklanjuti hal tersebut. Pemkot Depok juga akan memfasilitasi aduan korban ke KPAI.
"Dan kami berharap aparat penegak hukum menindaklanjuti dan pastinya ibu dan anak ini kan mengadu ke Pemkot Depok dalam artian kami terima dan kami akan fasilitasi ke KPAI dan juga dinas kami menangani ini ya," tutupnya.
Seperti dilihat pada Minggu (1/6), video yang beredar di media sosial itu terlihat seorang bocah tengah bermain skateboard. Kemudian, di depannya ada seorang pria tengah duduk.
Saat skateboard berjalan dan bermanuver, bocah itu kehilangan kendali sehingga papan skateboard menabrak pria di depannya. Pria itu kemudian langsung menendang bocah tersebut.
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini