Tekan Emisi, RI Siapkan Sederet Proyek Energi Baru

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyiapkan sejumlah proyek energi baru dan terbarukan (EBT) untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Termasuk pengembangan energi nuklir, hidrogen, dan amonia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa pemerintah telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Dalam RUPTL ini, pemerintah telah mengakomodasi target penambahan energi baru dan terbarukan.

"Melalui program energi terbarukan dan efisiensi energi, kita bisa menurunkan emisi GRK sebesar 51%, dan dari efisiensi energi saja kita bisa menurunkan lebih dari 37%," kata Eniya dalam acara Endress+Hauser Indonesia, Sustainability Recognition Forum 2025, dikutip Jumat (9/5/2025).

Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pemangku kepentingan untuk mengikuti komitmen tersebut. Pasanya, target Indonesia pada 2030 adalah menurunkan emisi sebesar 358 juta ton CO2.

"Dalam peta jalan menuju net zero, seperti yang disampaikan oleh pembicara sebelumnya, kami mendukung konsep free carbon energi, termasuk hidrogen, amonia, dan proyek nuklir baru yang akan menjadi bagian dari sistem kelistrikan nasional," kata dia.

Menurut Eniya, meskipun data emisi GRK yang ada masih dari tahun 2022 dan masih menunjukkan peningkatan, namun dalam lima tahun ke depan hingga 2030 adalah periode krusial untuk memastikan tren emisi mulai menurun.

"Indonesia memiliki semua sumber energi batu bara, gas, dan berbagai jenis energi terbarukan. Strategi kita sekarang adalah bagaimana mengelola semua sumber itu secara terpadu untuk menurunkan emisi," ujar Eniya.

Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah mengkaji pelaksanaan program mandatori bioetanol dan bioavtur setelah sukses menjalankan mandatori biodiesel 40% atau B40.

"Kami juga memasukkan energi nuklir ke dalam sistem kelistrikan. Fokus besar berikutnya adalah bagaimana hidrogen dan amonia dapat berkontribusi terhadap sistem energi bebas karbon," katanya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukan Trump, Bos Pembangkit Ungkap "Penghambat" Sektor EBT RI

Next Article Harga Karbon Diusulkan US$ 50/ton CO2, Bisa Tumbuhkan EBT

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |