Penerima Makan Bergizi Gratis Mau Dilindungi Asuransi, OJK Godok Skema

9 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut industri asuransi tengah menggodok skema asuransi bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Degan adanya pembayaran premi, risiko keracunan makanan diharap bisa diminimalisir.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Ogi Prastomiyono mengatakan, saat ini Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sedang menyusun proposal awal dukungan asuransi terhadap program MBG.

"Asosiasi telah mengindentifikasi berbagai risk yang dihadapi terkait bahan baku, distribusi dan konsumen. Sudah diidentifikasi beberapa risiko misalnya, risk food poisoning atau keracunan, risk kecelakaan, maupun risiko satuan pelayanan pemenuhan gizi," kata Ogi dalam Konferensi Pers RDK OJK, Jumat, (9/5/2025).

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia. Selain itu, wacana ini diharap bisa mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Saat ini OJK bersama asosiasi tengah mengkaji terkait pertanggungan hingga besaran premi yang harus dibayarkan untuk melindungi penerima program MBG. Diketahui, MBG ditujukan untuk murid sekolah, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui.

"Saat ini kami koordinasi dengan asosiasi dan sampaikan proposal industri untuk MBG nanti akan kita diskusikan tentang pertanggungan, dan premi yang dibayarkan. Tapi kami pastikan, bahwa besarnya premi tidak terlalu besar sehingga bisa memenuhi perlindungan dari risiko keracunan makanan atau kecelakaan kerja," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah akan mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah menjadi sorotan. Ditambah adanya kejadian atau kasus keracunan dan penyalahgunaan wewenang yang dilaporkan terkait pelaksaan program MBG.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) usai rapat koordinasi (rakor) terkait Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis di kantornya di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

"Rapat koordinasi ini dilakukan untuk evaluasi program Makan Bergizi Gratis. Evaluasi ini dilakukan setelah kita melaksanakan program ini selama beberapa bulan. Tetapi ada catatan kecil dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang akan berusaha keras untuk tidak ada insiden lagi seperti satu orang, dua orang yang alami keracunan," kata Zulhas.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Asuransi Umum Ungkap Biang Kerok Premi Anjlok di Awal 2025

Next Article Makan Bergizi Gratis Dimulai, Saham Ini Langsung Tancap Gas

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |