Tanda Kiamat Ancam Sumber Air Raksasa RI Setara 48,5 Triliun Gelas

4 hours ago 2

Jakarta,CNBC Indonesia- Indah hamparan hijau Sulawesi Selatan, mengalir deras Sungai Saddang, salah satu sungai terbesar di kawasan timur Indonesia. Membentang melintasi Toraja, Enrekang, Pinrang, hingga Polewali Mandar di Sulawesi Barat, sungai ini bukan sekadar bentang alam, melainkan nadi kehidupan bagi hampir 1 juta jiwa yang bergantung padanya.

Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Saddang yang membentang seluas 661.932 hektare kini masuk dalam daftar prioritas nasional. Fungsi vitalnya terlihat jelas: menyuplai air untuk pertanian, perikanan, konsumsi, hingga menjadi jalur transportasi alami bagi masyarakat sekitar.

Berfungsi secara ekologis, Saddang juga memiliki kedudukan budaya yang penting. Dalam sejarah masyarakat Toraja, Sungai Saddang dianggap sakral dan penuh makna. Airnya mengaliri sawah dan ladang, menjadi saksi bisu tumbuhnya peradaban lokal, bahkan dipercaya membawa keberuntungan bagi warga yang bermukim di sekitarnya.

Fakta Sungai SaddangFoto: BPS
Fakta Sungai Saddang

Fakta menarik datang dari kapasitas aliran airnya. Berdasarkan data terbaru, debit Sungai Saddang mencapai 363 meter kubik per detik. Dengan volume sebesar ini, Sungai Saddang mampu mengisi sebuah kolam renang berukuran 5 x 12 meter dengan kedalaman 2 meter hanya dalam waktu sepertiga detik. Jika dihitung dalam ukuran rumah tangga, airnya cukup untuk mengisi sekitar 45,8 triliun gelas air minum ukuran standar 250 ml. Angka yang mencerminkan betapa besarnya potensi air tawar yang dimiliki sungai ini.

Namun, potensi besar ini kini menghadapi ancaman serius. Perubahan iklim global menyebabkan pola cuaca ekstrem. Curah hujan yang tak menentu meningkatkan risiko banjir saat musim hujan tiba, sementara musim kemarau yang kian panjang memicu kekeringan, berdampak pada pertanian, kehutanan, hingga ketahanan pangan lokal.

Tak hanya itu, degradasi lingkungan akibat pembukaan lahan dan penebangan liar di hulu DAS turut memperburuk kondisi. Erosi tanah menyebabkan aliran sungai menjadi keruh, membawa sedimen dan lumpur ke hilir, yang kemudian mengganggu habitat alami dan menurunkan populasi ikan.

Menanggapi hal ini, pemerintah daerah bersama komunitas lokal kini tengah menggencarkan upaya rehabilitasi. Program penghijauan, konservasi lahan, dan penguatan tata kelola DAS digulirkan demi menjaga kelestarian Sungai Saddang-sumber kehidupan yang tak ternilai bagi Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |