Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan kembali kala nilai tukar rupiah jatuh disertai dengan ambruknya pasar saham Indonesia yang menandai keterpurukan pasar keuangan Indonesia.
"Rupiah terdepresiasi hingga 16.486 yang sebelumnya berada pada 16.000 dolar per rupiah per dolar Amerika. Indeks harga saham gabungan turun di 6.726," ucapnya saat Sidang Paripurna DPR RI ke-24 masa persidangan IV dengan acara mendengar pandangan Pemerintah di Gedung DPR RI pada Selasa (15/7/2025).
Sebagai catatan, level Indeks Harga Saham Gabungan yang mencapai 6.700-an adalah level terendah sepanjang 2024. Sementara rupiah merupakan salah satu level tertinggi yang pernah tercapai.
Tekanan itu ia katakan sebagai flashback kondisi ekonomi baik luar negeri dan dalam negeri yang penuh tekanan.
Ketidakpastian ekonomi dunia berasal dari konflik geopolitik hingga ketegangan antara dua negara adidaya ekonomi, yakni antara Amerika Serikat dan China.
"Sedikit flashback kembali tahun 2024 ditandai dengan ketegangan geopolitik Konflik di berbagai wilayah Ukraina sudah berlangsung dua tahun Di Gaza Timur Tengah baru mencapai kurang dari delapan bulan Rivalitas kekuatan besar Amerika Serikat versus Tiongkok dan Rusia mengalami eskalasi Tahun 2024 adalah juga tahun super election 70 negara di dunia melaksanakan pemilu." ungkapnya.
Efeknya adalah ketidakpastian yang muncul mengakibatkan gangguan investasi.
"Kombinasi tersebut jelas mengganggu investasi yang selalu membutuhkan kepastian Investor di seluruh dunia wait and see. Perdagangan melemah dan stabilitas ekonomi global menjadi terganggu," katanya.
(ras/mij)
[Gambas:Video CNBC]
