Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI senantiasa berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Hal ini diwujudkan melalui penguatan program Desa BRILiaN.
Program tersebut hadir guna mengakselerasi kemajuan desa-desa di Indonesia menjadi pusat ekonomi berbasis komunitas. Adapun salah satu desa binaan yang berhasil menunjukkan capaian positif adalah Kalurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN tahun 2023, Kalurahan Hargobinangun tidak hanya dikenal karena keindahan panorama Gunung Merapi, tetapi juga karena produk unggulan usaha mikro masyarakatnya. Salah satu UMKM unggulan yang tumbuh di bawah dukungan program ini adalah Batik Parang Kaliurang, yang digagas oleh Menuk Sayekti, pelaku UMKM asal Kaliurang, Hargobinangun.
Menuk Sayekti memulai kiprahnya pada 2007, saat mengikuti pelatihan pembuatan jumputan bersama ibu-ibu di sekitar desanya. Seiring waktu, ia berinovasi menggabungkan teknik jumputan dengan batik tulis dan batik cap.
Setelah mengikuti pelatihan membatik pasca-erupsi Merapi 2010, Menuk membentuk identitas Batik Parang Kaliurang. Produk batik khas yang mengangkat motif-motif alam sekitar lereng Merapi seperti edelweis, anggrek hutan, dan kontur gunung.
"Kami ingin membawa filosofi motif parang yang melambangkan kekuatan dan keteguhan ke dalam batik kami. Dari awal, saya ingin agar produk ini bukan sekadar kain, tapi juga punya cerita dan jiwa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).
Tak hanya fokus pada produksi, Menuk juga mengembangkan wisata membatik di Kaliurang. Wisatawan yang berkunjung kini bisa merasakan langsung pengalaman membuat batik dalam workshop singkat. Strategi ini tak hanya memperkenalkan batik kepada generasi muda, tapi juga mendorong keberlanjutan usaha.
Lebih jauh, Batik Parang Kaliurang saat ini dijalankan dengan semangat untuk terus menjaga kualitas dan orisinalitas. Salah satu ciri khas usahanya adalah limited edition, di mana satu desain tidak diproduksi ulang demi menjaga keunikan bagi konsumennya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas dan kepercayaan konsumen, Batik Parang Kaliurang kini telah bersertifikat halal. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk menembus pasar nasional dan global, khususnya di segmen konsumen muslim.
Melalui program Desa BRILiaN, BRI hadir mendampingi Menuk dan pelaku UMKM lainnya dengan pelatihan manajemen usaha hingga fasilitasi keikutsertaan dalam beberapa pameran. Ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong UMKM naik kelas dan memperluas akses pasar.
"Kami sangat berharap BRI terus menjadi mitra kami dalam tumbuh dan berkembang, terutama melalui pelatihan, pendampingan, dan akses untuk memperluas pasar. Kami ingin membawa batik khas Kaliurang ini dikenal lebih luas lagi," harap Menuk.
Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan, program Desa BRILiaN merupakan salah satu bentuk komitmen nyata BRI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.
"Melalui program pemberdayaan yang terstruktur dan sinergi dengan berbagai pihak, kami percaya desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. UMKM seperti Batik Parang Kaliurang adalah contoh nyata bagaimana semangat inovasi dan kolaborasi dapat menghadirkan perubahan positif di tingkat lokal," pungkas dia.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cerita Nasi Uduk & Layanan Keuangan Untuk Warga Pulau Seribu
Next Article UMKM Masih Jadi Kontributor Besar Buat Ekonomi 10 Tahun Mendatang