Seberapa Murah IHSG Vs Bursa Saham di Asia Pasifik?

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi salah satu pasar yang dinilai masih murah dan punya potensial upside menarik dibandingkan indeks acuan negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Merujuk data Refinitiv untuk perdagangan yang berakhir Jumat lalu (9/5/2025), IHSG diperdagangkan di Price to Earning Ratio (PER) sebanyak 13,33 kali. Masih lebih murah daripada rata-rata selama tiga tahun di kisaran 18 kali.

Jika dibandingkan negara tetangga, RI masih murah dari empat negara, diantaranya Malaysia, Jepang, Australia, dan India.

Berikut P/E IHSG dibandingkan indeks acuan untuk saham di negara lainnya :

Dari tabel di atas di atas juga terlihat bahwa IHSG juga masih kalah murah dengan beberapa indeks acuan saham di enam negara lain yaitu Thailand, China, Vietnam, Singapura, Filipina, dan Hongkong.

Hal ini menunjukkan, meskipun valuasi murah, tetapi untuk memperebutkan inflow asing, IHSG harus bisa bersaing dengan indeks negara lain yang punya valuasi lebih murah.

Meski begitu, kami melihat peluang untuk masuk atau investasi di saham-saham yang tergabung dalam IHSG masih tetap potensial.

Pada sepanjang kuartal pertama tahun ini, sejumlah sektor masih mencetak fundemantal solid, terutama di sektor perbankan, telekomunikasi, dan infrastruktur transportasi/logistik.

Rata-rata pendapatan berhasil naik 3,24% secara tahunan (yoy), optimal mendongkrak bottom line atau laba bersih sampai 19,32% yoy. Ini menujukkan efisiensi atau pengendalian biaya terus berlanjut di tengah kondisi yang banyak ketidakpastian pada tiga bulan pertama tahun ini.

Result laporan keuangan, ditambah momentum pembagian dividen masih menjadi driver pergerakan saham saat ini. Apalagi, dari eksternal tantangan sudah kian mereda setelah Amerika Serikat (AS) dan China menyepakati penurunan tarif sifnifikan, meskipun hanya berlaku 90 hari.

Selain itu, India - Pakistan memutuskan gencatan senjata, setidaknya memberikan napas yang meredam ketidakpastian geopolitik. Dari dalam negeri juga ada kabar positif dari regulasi liquidity provider yang potensi membuat pasar kembali ramai.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |