Rommy Balas Waketum PPP: Jadi Cabup-Caleg Gagal, Seperti Itu Mau Pimpin Partai?

1 day ago 1

Jakarta -

Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy (Rommy), melontarkan balasan menohok setelah Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi mengkritiknya soal sodoran sejumlah nama untuk memimpin partai. Rommy mengatakan pemimpin untuk PPP kelak tidak selalu harus dari internal partai.

Mulanya, Rommy mengaku tidak paham maksud Rusli yang menyebutnya tengah mengeksploitasi partai. Dia menyebutkan Plt Ketum PPP, Mardiono, melakukan hal yang sama dengan beberapa kali bertemu calon ketum PPP yang beredar di media sosial.

"Saya tidak paham. Mungkin yang dimaksud Pak Rusli adalah Plt Ketum. Karena Pak Mar juga sudah beberapa kali bertemu dengan bakal calon Ketum PPP yang beredar di media," ujar Rommy kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya saja, Pak Mar diam-diam dan tidak mengajak Pak Rusli. Tapi saya tahu Pak Mar mengajak Waketum Pak Amir Uskara saat bertemu Pak Amran," imbuhnya.

Rommy meminta Rusli mencari tahu dulu perkembangannya situasi di PPP sebelum mengkritik. Di sinilah, Rommy menyampaikan bahwa pemimpin untuk PPP tidak bisa hanya berkutat di kader internal.

"Klo PSSI jalan berpikirnya menolak naturalisasi, tidak akan ada cerita prestasinya melejit seperti hari ini. Sama halnya PPP, jika terus berkutat kepada kader internal, maka dapatnya ya seperti Pak Rusli," ujar Rommy.

Rommy mengungkap Rusli sudah berkali-kali diberi kesempatan menjadi calon bupati hingga calon legislatif. Hasilnya, kata Rommy, Rusli gagal terus.

"Beliau ini sudah berkali-kali diberi kesempatan oleh partai, sejak saya menjadi Ketum. Menjadi cabup dan caleg RI di tempat kelahirannya, menjadi Cawagub Riau, dan terakhir menjadi Cabup Anambas, tapi gagal terus. Apa kader seperti itu yang diharapkan mau memimpin PPP?" ujar Rommy.

Waketum PPP Kritik Rommy

Rusli Effendi mengkritik Rommy yang menyodorkan sejumlah nama untuk memimpin partai. Rusli mengingatkan Rommy bahwa PPP bukanlah dagangan.

"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," kata Rusli kepada wartawan, Selasa (27/5).

Rusli menyebutkan PPP menyambut baik jika memang ada tokoh eksternal yang ingin bergabung. Namun ia mengingatkan semuanya ada mekanisme tersendiri.

Rusli merespons pernyataan Rommy yang mengatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu tokoh yang dijagokan untuk memimpin PPP. Selain Rommy, muncul nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hingga eks Menparekraf Sandiaga Uno. Pada Desember tahun lalu, Rommy bahkan sempat mengajak eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung dengan partai berlambang Ka'bah ini.

Rommy menyatakan dorongan Amran menjadi caketum merupakan pandangan pribadi pihaknya. Menurut dia, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga tahu kualitas Amran.

Lihat juga Video: Eksponen Fusi PPP 1973 Dukung Dudung-Gus Ipul Jadi Ketum PPP

(whn/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |