Ribuan Orang Gagal Haji karena Visa Furoda Tak Keluar, Apa yang Salah?

6 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerajaan Arab Saudi memastikan tidak menerbitkan visa haji furoda untuk musim haji 2025 M/1446 H, yang memicu kekisruhan di Tanah Air. Karena hal ini, ribuan calon jemaah gagal berangkat, sementara travel swasta mengalami kerugian besar.

"Jangan salahkan pemerintah. Ini murni bisnis antara travel dan jemaah. Tapi ke depan, syarat, mekanisme, dan standar pelayanan haji furoda harus diatur lebih baik dalam revisi UU PIHU. Ini untuk melindungi calon jemaah dari kerugian materiil maupun immateriil," tegas Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, kepada CNBC Indonesia, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, iklan dan promosi haji furoda selama ini terlalu bombastis. Mereka berjanji keberangkatan instan tanpa antrean, namun tak transparan soal risiko gagal berangkat.

Kepastian bahwa visa furoda tidak diterbitkan disampaikan otoritas Kerajaan Arab Saudi. Hal ini ditegaskan kembali oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief.

"Pemerintah Indonesia sampai hari ini belum mendapatkan informasi apapun terkait pembukaan visa furoda," ujar Hilman dikutip dari CNN Indonesia.

Ia menjelaskan, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU), pemerintah hanya bertanggung jawab atas kuota resmi, yakni 98% haji reguler dan 8% haji khusus (ONH Plus). Sementara visa furoda atau visa mujamalah adalah jalur undangan yang diurus langsung oleh travel swasta.

Keputusan Saudi membuat banyak travel yang sudah menyiapkan keberangkatan mengalami kerugian besar. "Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar," ujar Ketua Bidang Humas dan Media DPP AMPHURI, Abdullah Mufid Mubarok, dikutip dari detikhikmah.

Travel bahkan telah membayar layanan Masa'ir (Arafah, Muzdalifah, Mina), tiket pesawat, serta membawa sebagian jemaah ke Jakarta berharap visa turun di detik terakhir.

Salah satu calon jemaah, Naufal (31), mengaku sangat kecewa karena gagal berangkat bersama istrinya. Mereka telah membayar ratusan juta rupiah sejak Ramadan lalu.

"Kalau tidak bisa berangkat, saya berharap uangnya bisa dikembalikan penuh, atau diberangkatkan tahun depan," ujarnya dikutip detikHikmah.

Sementara itu Mustolih mendorong agar penyelesaian dilakukan secara musyawarah. Beberapa travel diketahui sudah menawarkan pengembalian dana penuh demi menjaga reputasi.

Mengenal Haji Furoda

Haji furoda adalah program haji jalur undangan langsung dari Kerajaan Arab Saudi, tidak menggunakan kuota resmi pemerintah Indonesia. Biayanya berkisar US$17.500 hingga US$25.900 (Rp290 juta - Rp400 juta), jauh lebih mahal dibandingkan haji reguler yang sekitar Rp55 juta.

Keunggulannya, jemaah bisa berangkat di tahun yang sama tanpa antrean panjang. Namun, keputusan Saudi tahun ini membuat seluruh rencana tersebut gagal.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article Tiga Muslim Ini Berkuda dari Spanyol untuk Berangkat Haji ke Mekkah

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |