Prabowo Jamin Tak Ada Reshuffle, Investor Cemas Tunggu Sinyal dari AS

21 hours ago 4
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam, saham melemah sementara nilai tukar rupiah menguat
  • Wall Street kompak menguat, saham Boeing ambruk setelah insiden kecelakaan
  • Dividen serta agenda RUPS, data ekonomi AS, perkembangan negoisasi dagang hingga konflik Trump-Powell akan mewarnai pasar keuangan hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada Kamis (12/6/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat, dan Surat Berharga Negara (SBN) terpantau diburu investor.

Pasar keuangan domestik diproyeksikan masih akan dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri pada Jumat (13/6/2025). Selengkapnya mengenai proyeksi bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada penutupan perdagangan kemarin (12/6/2025), ditutup melemah 0,25% ke posisi 7.204,37. IHSG kembali melanjutkan tren depresiasi selama dua hari beruntun.

Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp13,57 triliun dengan melibatkan 29,46 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,41 juta kali. Sebanyak 272 saham menguat, 311 saham melemah, dan 223 saham stagnan.

Dari sisi investor asing, terpantau net sell sebesar Rp282,58 miliar di seluruh pasar.

Delapan dari 11 sektor ditutup di zona merah dengan pelemahan paling signifikan yakni sektor teknologi sebesar 1,32%, kemudian sektor basic industry yang terkoreksi sebesar 0,95%, dan sektor healthcare yang tertekan 0,66%.

Di lain sisi, sektor transportation justru berada di zona positif dengan kenaikan 1,32%, sektor consumer cyclical dan finance yang masing-masing menguat 0,12% dan 0,02%.

Pasar keuangan Indonesia kemarin banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama dari Amerika Serikat dan China. AS baru saja merilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Mei 2025 yang naik 0,1% secara bulanan, lebih rendah dari prediksi ekonom sebesar 0,2%, sementara secara tahunan mencapai 2,4%, sedikit lebih tinggi dari April.

Di sisi lain, kesepakatan dagang antara AS dan China telah disepakati, meredakan ketegangan antara kedua negara. Perjanjian ini mencakup penghapusan pembatasan ekspor China atas mineral tanah jarang serta memberikan akses lebih luas bagi mahasiswa China ke universitas AS.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan melalui media sosialnya, menyatakan bahwa tarif total 55% akan dikenakan oleh AS, sementara China mendapatkan tarif 10%. Kesepakatan ini diharapkan membawa stabilitas bagi pasar global.

Beralih ke pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau ditutup pada posisi Rp16.230/US$ atau menguat 0,12%.

Dolar merosot pada sore hari kemarin karena meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) tahun ini dan masih adanya ketidakpastian atas perang tarif.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan pada Rabu bahwa ia bersedia memperpanjang batas waktu 8 Juli untuk menyelesaikan perundingan perdagangan dengan negara-negara, tetapi menambahkan bahwa AS akan mengirimkan surat dalam beberapa minggu mendatang yang menentukan persyaratan perjanjian perdagangan ke puluhan negara lain, yang kemudian dapat mereka terima atau tolak.

Komentarnya mengikuti pernyataan sebelumnya dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahwa pemerintahan Trump mungkin menawarkan perpanjangan batas waktu kesepakatan perdagangan bulan Juli bagi negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik.

Ketidakpastian atas apa yang akan terjadi selanjutnya pada perdagangan global, di samping sedikitnya rincian tentang kerangka kerja perjanjian yang dicapai antara AS dan China minggu ini, meredam suasana keseluruhan di pasar dan memberi investor lebih banyak alasan untuk menjual dolar.

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil SBN yang bertenor 10 tahun terpantau turun 0,62% menjadi 6,691%.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan minat investor untuk masuk ke pasar SBN mengalami peningkatan.

Pages

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |