PKB Tutup Acara ICTP, Dorong Pesantren Adaptasi Inovasi-Keilmuan Baru

5 hours ago 1

Jakarta -

PKB menutup acara International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) atau Konferensi Internasional Transformasi Pesantren yang digelar selama tiga hari. Konferensi itu menghasilkan sejumlah poin rekomendasi.

"Alhamdulillah kita bisa meng-close acara yang digelar tiga hari, The International Conference on the Transformation of Pesantren, yang diikuti oleh 400 utusan dari pesantren, lembaga pendidikan non-pesantren, para pengamat, peneliti termasuk dari Dewan Syura PKB. Mereka datang sini satu tujuannya adalah untuk merumuskan bagaimana pesantren ke depan tetap bisa eksis dan bisa ikut terlibat di dalam perubahan sosial," kata Ketua Panitia Konferensi Internasional Pesantren, Syaifullah Maksum, usai acara digelar di Hotel Sudirman Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025).

Syaifullah mengatakan para peserta sepakat merekomendasikan agar pesantren dapat segera beradaptasi dengan perubahan tradisi yang baru. Dia mewanti-wanti pesantren akan dipinggirkan di dunia pendidikan jika terus berpaku pada ideologi dan keilmuan lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rekomendasi peserta-peserta itu jelas sekali ingin pesantren lebih maju lagi dengan mengadaptasi, mengintegrasikan tadi itu ya, rohnya ideologi pesantren itu dengan keilmuan-keilmuan baru, tradisi baru, inovasi baru. Yang tidak mungkin pesantren akan menegasikan hal itu," katanya.

"Mau nggak mau, suka nggak suka, pesantren akan terlibat dengan kemajuan itu. Kalau tidak maka lembaga lain yang akan terlibat dalam kemajuan. Pesantren akan jauh tetap dipinggirkan," imbuh dia.

Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu mengatakan perlunya meningkatkan kualitas pesantren dengan dukungan instrumen atau regulasi oleh berbagai pihak, seperti DPR dan pemerintah.

"Mengintegrasikan pengetahuan agama dengan modern, dengan teknologi dan apa pun itu yang wajib dan fardu ain untuk selain memelihara yang baik dan mengambil yang adil, juga perlu fasilitas, perlu instrumen, perlu regulasi, perlu lembaga, perlu jaringan perlu support dari banyak pihak. Support pemerintahan negara, support teman-teman DPR, legislatif dan support juga dari pengasuh pesantren," tambahnya.

Meski demikian, Syaifullah mewanti-wanti munculnya lonjakan jumlah pesantren hingga 10 ribu dalam tiga tahun terakhir. Dia mencurigai ribuan pesantren itu didirikan sekadar untuk menyerap anggaran pemerintah.

"Tadi ada diskusi di sana kenapa jumlah pesantren itu melonjak drastis, itu 32 (ribu) sekarang sudah 40 ribu. Bayangin dalam 3 tahun ada tambahan 10 ribu kami mengkhawatirkan dan jangan-jangan itu pesantren abal-abal atau didesain untuk sedang mengakses anggaran atau untuk mengembangkan ideologi yang non-pesantren, non-nasionalis atau apa itu yang kita betul-betul waspada untuk itu," ujar dia.

International Conference on the Transformation of Pesantren atau Konferensi Internasional Transformasi Pesantren bertajuk 'Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian' itu digelar selama 24-26 Juni 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

(fca/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |