Jakarta, CNBC Indonesia - Permata Bank menargetkan pertumbuhan bisnis wealth management atau nasabah prioritas mencapai 10% hingga akhir tahun.
Direktur Consumer Banking Permata Bank, Djumariah Tenteram, mengaku optimis dengan target tersebut, mengingat di tengah ekonomi saat ini jumlah nasabah prioritas terus meningkat.
"Kami terus berusaha menjaga konsistensi agar nasabah prioritas tumbuh double digit seperti dalam dua tahun terakhir. Namun itu semua kembali kepada kondisi ekonomi saat ini," jelas Djumairah kepada media, Jumat (13/6/2025).
Sebelumnya, Djumariah mengakui bahwa bisnis pengelolaan kekayaan tetap bertumbuh positif dari tahun ke tahun, walaupun terutama pada tahun lalu ada isu makan tabungan. Djumariah mengatakan selama dua tahun terakhir, setiap tahun nasabah prioritas Permata Bank tumbuh 10% per tahun.
Tidak heran, Permata Bank kembali menggelar acara tahunannya, Wealth Wisdom 2025 dengan target 6.000 peserta. Adapun tema yang diusung tahun ini adalah "Resilient Wealth, Confident Future" sebagai wujud komitmennya dalam mendampingi nasabah untuk mempersiapkan generasi penerus yang penuh wawasan.
Fokus acara ini adalah memberikan informasi dan membekali mereka dalam upaya mengelola dan membangun ketahanan finansial keluarga dan bisnis, strategi investasi, hingga pengembangan kapasitas dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam bisnis di tengah kondisi ekonomi yang dinamis. Bertepatan dengan penyelenggaraan Wealth Wisdom yang memasuki tahun ke-11, Permata Bank menyelenggarakan acara di 11 kota di Indonesia, dari Juni hingga September 2025. Sejumlah pakar dan praktisi lintas sektor akan hadir untuk berbagi wawasan dari berbagai bidang termasuk bidang keuangan, kesehatan, dan pendidikan. Mitra strategis Permata Bank juga akan berbagi insight dan strategi dalam menghadapi dinamika ekonomi global, manajemen investasi, kesehatan, dan pengembangan diri.
Wealth Wisdom 2025 dirancang tidak hanya sebagai forum edukasi finansial, tetapi juga sebagai ruang dialog terbuka yang membantu masyarakat memahami dan menghadapi tantangan ekonomi dengan cara yang lebih cerdas dan terukur. Melalui kelas-kelas tematik dan sesi panel, nasabah akan diajak untuk menggali strategi manajemen kekayaan, perencanaan warisan, hingga menjaga keseimbangan antara finansial dan kesehatan.
Acara ini juga dirancang untuk mendorong kesiapan generasi penerus, baik anak maupun pewaris, dalam mengelola kekayaan keluarga. Ini diwujudkan dengan kelas-kelas edukatif yang dikemas interaktif. Tujuannya agar mereka memiliki literasi dan kesiapan dalam memperkuat ketahanan finansial keluarga secara berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan semangat nasional dalam membangun ketahanan ekonomi. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2025 tercatat sebesar 4,87% (year-on-year). Angka ini menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas.
Selain itu, BPS juga mencatat deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025, yang secara tahunan setara dengan tingkat inflasi sebesar 1,60% (year-on-year). Kondisi ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk merancang strategi keuangan yang lebih stabil dan terencana di tengah ketidakpastian global.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Semen Martua Sitorus (CMNT) Dapat Pinjaman Jumbo Rp 17,15 T