Pengembalian Harta Rp 8 M Jadi Alasan Jaksa Banding Vonis Zarof Ricar

3 hours ago 1

Jakarta -

Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi mengajukan banding atas vonis mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) yang juga dikenal makelar kasus, Zarof Ricar. Banding diajukan karena jaksa tidak sepaham soal pengembalian Rp 8 miliar ke Zarof.

"Patut diketahui ada hal-hal terkait dengan barang bukti yang sudah dilakukan penyitaan juga sejak penyidikan. Dalam kaitan ini, dalam pertimbangannya pengadilan ini dikembalikan kepada, kalau tidak salah terdakwa," kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar kepada wartawan di Kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Barang bukti yang dimaksud Harli adalah uang tunai Rp 915 miliar dan emas 51 kg yang ditemukan penyidik di rumah Zarof. Hakim berketetapan barang bukti itu kini dirampas dan disita untuk negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, hakim juga menetapkan harta sah Zarof sebesar Rp 8 miliar dan harus dikembalikan ke Zarof. Namun jaksa tak sepakat lantaran harus dikurangkan dari uang rampasan negara Rp 915 miliar dari Zarof.

"Sehingga penuntut umum melihat bahwa seyogianya terkait dengan hal tersebut, yaitu harus dirampas semua untuk negara, baik yang Rp 900 miliar lebih itu plus 51 kilogram emas," jelas Harli.

"Dan ada barang bukti yang terkait, kalau tidak salah sekitar Rp 8 miliar. Nah, oleh penuntut umum berpendapat bahwa seyogianya itu juga harus dirampas untuk negara. Maka dalam kaitan itu, itu menjadi alasan bagi jaksa penuntut umum untuk menyatakan banding," lanjut dia.

Harli menyatakan pihaknya tidak mempersoalkan lamanya hukuman penjara yang telah dikeluarkan oleh majelis hakim PN Tipikor Jakarta Pusat. Menurutnya, vonis 16 tahun pidana terhadap Zarof Ricar sudah hampir memenuhi tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta dihukum 20 tahun penjara.

"Jadi dapat kami sampaikan memang kalau secara stratmat bahwa putusan dari pengadilan itu sudah lebih 2/3 dari tuntutannya jaksa penuntut umum," terangnya.

Sebelumnya, Direktur Penuntutan (Dirtut) Jampidsus Kejaksaan Agung, Sutikno, menyebut pihaknya tak sepaham dengan pernyataan hakim terkait harta kekayaan Zarof yang sah. Sutikno menjelaskan uang Rp 8 miliar itu dipertimbangkan hakim dari informasi surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) Zarof.

Dia menilai SPT pajak itu masih dalam satu rangkaian dengan harta Rp 915 miliar milik Zarof yang diputuskan hakim disita untuk negara.

"SPT pajak itu kan otomatis terhadap uang yang ada di rekening. Hakim minta dipertimbangkan untuk eksekusi Rp900 sekian (miliar) itu dikeluarkan Rp 8 miliar, kan nggak mungkin," terang Sutikno.

"Makanya kita nggak mau terima hal itu. Sementara uang yang disita itu bukan uang di rekening. Berarti kan nggak ada hubungannya dengan uang yang di rekening," imbuhnya.

Menurutnya, hakim seharusnya merampas seluruh harta Zarof. Dalam sidang putusan, hakim menyatakan duit Rp 915 miliar dan emas 51 kg yang ditemukan di rumah Zarof dirampas dan disita untuk negara.

Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Bui

Sebagai informasi, Zarof Ricar telah divonis hukuman penjara. Hakim menyatakan Zarof bersalah melakukan permufakatan jahat dan menerima gratifikasi terkait vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam kasus kematian Dini Sera Afrianti.

"Mengadili, menyatakan Terdakwa Zarof Ricar telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana permufakatan jahat dan menerima gratifikasi," ujar ketua majelis hakim Rosihan Juhriah Rangkuti saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 16 tahun," ujar hakim.

Di sisi lain, hakim menyatakan duit Rp 915 miliar dan emas 51 kg yang ditemukan di rumah Zarof dirampas dan disita untuk negara. Hakim menyakini duit Rp 915 miliar dan emas 51 kg itu diperoleh dari hasil gratifikasi penanganan perkara.

"Ditemukan catatan-catatan yang menunjukkan hubungan antara aset dengan nomor-nomor perkara tertentu, mengindikasikan bahwa aset tersebut diperoleh dari gratifikasi yang berhubungan dengan penanganan perkara," ujar hakim.

Selain itu, hakim mengatakan harta kekayaan Zarof yang sah hanya Rp 8.819.909.790 berdasarkan laporan surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) tahun 2023.

(ond/jbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |