Jakarta -
Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Smart City (JSC) tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk masalah kemacetan dan polusi udara. Dalam waktu dekat, JSC akan memanfaatkan data lalu lintas dan kualitas udara untuk mengukur apakah ada keterkaitan antara dua hal tersebut.
Hal itu dikatakan oleh Raden Masargo Evrest dari Jakarta Smart City, dalam diskusi yang digelar oleh MRT Jakarta di Blok M Hub, Minggu (25/5/2025). Diskusi itu bertajuk 'Future of Mobility Standard'.
"Dalam waktu dekat ini, Jakarta Smart City insyaallah akan memanfaatkan data traffic dan juga data kualitas udara, kami ingin melihat apakah kemacetan itu berkorelasi dengan kualitas udara," kata Raden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, JSC adalah salah satu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berada di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta. JSC bertujuan untuk mewujudkan Jakarta menjadi smart city.
Kembali ke Raden. Ia menjelaskan pekerjaan ini akan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta hingga pihak swasta. Hal itu dilakukan untuk mengukur apakah kemacetan di Jakarta terkait dengan pencemaran udara.
"Insyaallah ini akan bisa, kita akan bisa melihat apakah kemacetan itu berkorelasi dengan peningkatan cemaran udara," tuturnya.
Selain itu, JSC sedang mengembangkan pengelolaan data CCTV. Nantinya akan diukur terkait jumlah kendaraan yang lewat di jam tertentu.
"Di mana ada beberapa yang menggunakan analytic sehingga kita bisa melihat pada saat tertentu berapa kendaraan yang lewat," kata dia.
Nantinya, data yang tersimpan akan dijadikan dasar pengambilan keputusan Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta. Data itu pun hanya boleh digunakan oleh pemerintah, dan tidak bisa diakses masyarakat umum.
"Data-data ini kita simpan, kita olah, kita proses untuk nantinya dijadikan sebagai pengambilan keputusan dinas perhubungan," tuturnya.
(ial/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini