Pedagang Geram Biaya Mahal, Eropa Selidiki Monopoli Visa dan Mastercard

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator antimonopoli Uni Eropa telah memperluas penyelidikan mereka terhadap biaya Visa dan Mastercard. Mengutip Reuters, Komisi Eropa mengungkapkan bahwa kedua perusahaan sistem pembayaran itu mencari feedback biaya dari penyedia terminal dan perusahaan pembayaran yang dapat dikategorikan praktik anti-persaingan.

Sebelumnya, kuesioner baru dikirim setelah kuesioner serupa didistribusikan ke penjual retail dan pedagang bulan lalu. Pengawasan persaingan usaha Uni Eropa dimulai pada bulan September sebagai akibat dari keluhan dari para pedagang dan perusahaan pembayaran tentang biaya Visa dan Mastercard.

Kedua perusahaan itu, yang mengenakan skema biaya untuk layanan yang terkait dengan partisipasi dalam sistem kartu mereka, memproses sekitar dua pertiga pembayaran kartu di zona euro. Kuesioner terbaru menanyakan tentang jumlah biaya atau layanan yang dibebankan oleh kedua perusahaan antara tahun 2017-2024, jumlah biaya atau layanan baru yang diperkenalkan, dan jumlah perubahan.

Para regulator juga ingin mengetahui skema dan layanan pemrosesan mana yang wajib, dan bagaimana Visa dan Mastercard memberi tahu perusahaan pembayaran tentang biaya baru atau perubahan pada biaya yang ada.

Kuesioner menanyakan apakah informasi yang diberikan oleh kedua perusahaan cukup jelas dan apakah mereka memberikan pemberitahuan yang cukup tentang perubahan biaya dan layanan.

Responden juga ditanya apakah mereka telah mengajukan keluhan kepada Visa dan Mastercard dalam tujuh tahun terakhir dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses keluhan tersebut.

"Mastercard menawarkan pilihan kepada konsumen dan bisnis, cara membayar dan dibayar yang bebas repot dan bebas khawatir, aman dan paling nyaman bagi mereka," kata juru bicara Mastercard, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/5/2025).

Sementara itu, Visa mengatakan biayanya mencerminkan nilai yang diberikannya kepada lembaga keuangan, pedagang, dan konsumen di Eropa.

"Ini termasuk tingkat keamanan dan pencegahan penipuan yang sangat tinggi, ketahanan operasional dan keandalan yang hampir sempurna."

Kata sumber Reuters, kuesioner tersebut berfokus pada sejauh mana skema tersebut harus diterima oleh semua penyedia layanan pembayaran dan bagaimana mereka telah menaikkan biaya dalam beberapa tahun terakhir.

"Pergeseran ini menunjukkan bahwa Komisi mungkin sedang menjajaki cara untuk menetapkan bahwa Visa dan Mastercard memegang posisi pasar yang dominan dan berpotensi menyalahgunakan dominasi itu," kata orang tersebut.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Orang RI Doyan Pakai QRIS, Uang Kartal di Lebaran Kurang Laku?

Next Article Video: Trump Mau Batasi Visa Warga Dari Negara Muslim Untuk Masuk AS

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |