Harga Sewa Rumah Mahal, Ramai Warga Jadi Gembel di Bandara

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidur di bandara sambil menunggu waktu penerbangan lumrah dilakukan di berbagai negara. Namun di Spanyol, banyak orang yang tidur di bandara bukan untuk menunggu penerbangan, melainkan hanya untuk menumpang tidur.

Hal itu lantaran mahalnya biaya hidup di Madrid, Spanyol yang membuat ratusan warganya tidak mampu bayar sewa rumah dan memilih hidup menggembel dan tidur di bandara tiap malam.

Salah satunya, Teresa (bukan nama sebenarnya), 54 tahun. Setiap hari pukul 6 pagi, dia pergi keluar untuk mencari kerja. Sudah enam bulan Teresa bersama suaminya tidur di Terminal 6 Bandara Internasional Madrid, menggunakan sleeping bag yang terbentang di lantai.

Teresa memutuskan tidur di bandara setelah mendengar kabar dari mulut ke mulut. Sebelum kehilangan pekerjaannya, ia mengaku tinggal di sebuah apartemen di wilayah Leganés, Madrid, dan pekerjaannya adalah merawat orang-orang tua. Saat ini, ia memperoleh penghasilan sebesar 400 euro per bulan, bekerja di bawah meja untuk merawat seorang wanita tua.

Dengan penghasilan tersebut, Teresa mengatakan bahwa ia mengelola sebuah unit gudang di lingkungan tempat ia dulu tinggal. Meskipun pekerjaannya tidak menentu, ia mengatakan bahwa penghasilannya masih cukup untuk membayar biaya gym tempat ia mandi setiap hari, membayar biaya transportasi, dan membeli makanan.

Teresa berharap bisa segera mendapatkan pekerjaan dan meninggalkan bandara.

"Pada akhirnya Anda harus menyesuaikan diri, beradaptasi , tetapi tidak akan pernah terbiasa," kata Teresa di tengah hiruk-pikuk pengumuman maskapai penerbangan. "Saya berharap kepada Tuhan agar keadaan membaik, karena ini bukan kehidupan yang sebenarnya."

Selama berbulan-bulan menggelandang, Teresa dan ratusan orang lainnya mengaku tak ada pihak berwenang yang membantu mereka menemukan tempat tinggal alternatif ataupun mengusir mereka dari sudut-sudut bandara.

Selama berbulan-bulan pula, para pejabat hanya saling menyalahkan, yang menyebabkan masalah tunawisma di bandara tidak juga terselesaikan. Dalam beberapa minggu terakhir, video di media sosial dan laporan berita tentang populasi tunawisma di bandara menyoroti masalah tersebut.

Dewan kota Madrid pada Kamis lalu mengatakan bahwa mereka telah meminta pemerintah nasional Spanyol untuk mengambil alih dan membuat rencana untuk merehabilitasi setiap tunawisma yang tidur di bandara.

Sejatinya, bandara-bandara Spanyol diawasi oleh AENA, sebuah perusahaan publik milik negara. Seorang juru bicara dewan kota mengatakan bahwa pemerintah kota Madrid baru-baru ini menyerukan pertemuan dengan pejabat dari AENA, pemerintah daerah Madrid, dan beberapa kementerian nasional yang menolak.

"Tanpa mereka, tidak ada solusi," kata Lucía Martín, juru bicara divisi kebijakan sosial, keluarga, dan kesetaraan dewan kota Madrid. Dia mengatakan bahwa kementerian nasional transportasi, dalam negeri, inklusi, hak sosial, dan kesehatan menolak untuk berpartisipasi dalam kelompok kerja.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 21 Bandara India Ditutup Imbas Perang

Next Article AS Makin Ngeri, Angka Gembel Tembus Rekor-Terbesar dalam Sejarah

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |