Mentan Amran "Ramal" Harga Beras Turun 1-2 Minggu Lagi, Ini Alasannya

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi menyalurkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk digelontorkan secara bertahap ke seluruh Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, langkah ini diambil untuk menekan gejolak harga beras di pasar.

"Hasil Rakortas, yang pertama kita melepas 360 ribu ton untuk bantuan sosial. Yang kedua adalah kita lepas SPHP 1,3 juta ton. Seluruh Indonesia bergerak bersama-sama. Kami yakin 1-2 minggu harga beras dapat turun," kata Amran saat peluncuran Gerakan Pangan Murah Beras SPHP di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Amran menegaskan, kebijakan ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara hadir menjamin keterjangkauan pangan. "Hari ini kita operasi pasar besar-besaran. Ini mengantisipasi agar harga beras turun, tidak naik di saat stok kita banyak," ungkapnya.

Untuk mempercepat penyaluran, pemerintah menggandeng jaringan Bulog, PT Pos Indonesia, ID Food, PTPN, dan Pupuk Indonesia Holding Company.

"Terima kasih kepada BUMN Pangan, ada di Dirut PTPN, ada Dirut Bulog, ID Food, PIHC, dan PT Pos sebagai terdepan menggerakkan SPHP. Kami berharap ini bisa digerakkan di seluruh Indonesia. Agar masyarakat menikmati harga yang baik di saat produksi meningkat," ucap dia.

Amran mengungkapkan, gerakan pangan murah ini dilakukan di 5.302 titik seluruh Indonesia. Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kg untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), Rp13.100 per kg untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan), dan Rp13.500 per kg untuk zona 3 (Maluku, Papua).

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) pun mengapresiasi Gerakan Pangan Murah Beras SPHP yang merupakan sinergi antara Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, BUMN Pangan, PT Pos Indonesia, dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

"Jadi ini beras SPHP dengan harga Rp62.500 per kemasan, Rp12.500 per kg. Mudah-mudahan ini bisa membantu menstabilkan harga yang di beberapa tempat ada kenaikan," ungkap Zulhas.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Rhamdani mengungkapkan target penyaluran beras SPHP untuk bulan Juli-Desember 2025 sebanyak 1.318.800 kg atau 1,3 juta ton. Sementara target penyaluran di bulan Juli 2025 ini adalah sebanyak 98 ribu ton.

"Total realisasi sampai dengan hari ini, (penyaluran) sudah berjalan 5 hari, itu sudah 860.680 kg atau 860 ton, persentasenya sekitar 0,97%. Realisasi harian 310.665 kg atau 310 ton," ungkap Ahmad Rizal.

Harga Beras Hari Ini

Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Jumat (18/7/2025) masih bertengger di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Tercatat, harga beras premium di Rp16.070 per kg. Harga ini lebih mahal 7,85% dari HET beras premium Rp14.900 per kg untuk nasional.

Harga beras medium hari ini ada di Rp14.313 per kg. Lebih mahal 14,5% di atas HET nasional yang dipatok Rp12.500 per kg. Dan harga beras SPHP hari ini ada di Rp12.516 per kg, atau 0,13% di atas HET yang ditetapkan Rp12.500 per kg untuk nasional.

Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat nasional. Data final pukul 13.00 WIB, dikutip pukul 13.10 WIB. 

Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025).  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025).  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025).  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ramai Beras SPHP 'Disunat', Begini Modusnya Menurut Dugaan Bulog

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |