Mengejutkan, Ahli Ungkap AI Lebih Kejam terhadap Pekerja Wanita

1 week ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia -  Pekerjaan perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk digantikan oleh kecerdasan buatan (AI) daripada yang dilakukan oleh pria, menurut sebuah studi baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Laporan terbaru dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB dan Institut Riset Nasional Kementerian Urusan Digital (NASK) Polandia menemukan bahwa otomatisasi AI dapat menggantikan hampir 10% posisi yang didominasi perempuan di negara-negara berpendapatan tinggi dibandingkan dengan 3,5% yang dapat digantikan oleh laki-laki.

Kesenjangan terbesar antara pekerjaan yang didominasi laki-laki dan perempuan terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, di mana 41% dari semua pekerjaan berpendapatan tinggi untuk perempuan dapat terpapar AI, dibandingkan dengan 28% pekerjaan laki-laki.

Untuk mendapat temuan ini, survei dilakukan terhadap 1.640 orang yang bekerja di berbagai bidang di Polandia.

Peneliti kemudian mengembangkan AI yang menggunakan data survei ini bersama dengan informasi pekerjaan nasional untuk mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan 2.500 profesi dan lebih dari 29.000 tugas pekerjaan akan diotomatisasi.

Studi tersebut menemukan bahwa pekerjaan administrasi seperti petugas admin, operator pengolah kata, akuntan, dan staf pembukuan adalah yang paling banyak terpapar AI, karena beberapa tugas yang dilakukan dalam profesi tersebut, seperti mencatat rapat atau menjadwalkan janji temu.

Profesi lain yang diidentifikasi dengan paparan AI yang besar adalah web developer dan media, spesialis basis data, pekerjaan keuangan, dan yang terkait dengan perangkat lunak.

Studi tersebut mencatat bahwa angka-angka ini mencerminkan "potensi paparan", tetapi tidak mencerminkan kehilangan pekerjaan yang sebenarnya.

Penggantian penuh oleh AI masih "terbatas," lanjut laporan tersebut, dengan mencatat bahwa keterlibatan manusia masih diperlukan untuk mengawasi tugas-tugas tertentu.

"Karena sebagian besar pekerjaan terdiri dari tugas-tugas yang memerlukan masukan manusia, transformasi pekerjaan adalah dampak yang paling mungkin dari AI generatif," bunyi laporan tersebut.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article Daftar 15 Pekerjaan yang Lokernya Paling Banyak hingga 2030

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |