Jakarta -
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Budaya antara Indonesia dan Prancis bersama Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Kerja sama tersebut bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron ke Indonesia.
Kesepakatan ini menjadi tindak lanjut dari Deklarasi Bersama Indonesia-Prancis mengenai Strategi di Bidang Kebudayaan yang turut ditandatangani kedua kepala negara dalam kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Jakarta. Kedua dokumen tersebut menjadi tonggak baru dalam membangun Kemitraan Strategis Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis menuju perayaan 100 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2051.
"MoU ini merupakan kerangka kerja operasional untuk mewujudkan visi budaya yang telah disepakati oleh kedua presiden. Melalui kerja sama ini, Indonesia dan Prancis berkomitmen membangun ruang bersama untuk inovasi, ko-kreasi, dan solidaritas budaya lintas generasi dengan menitikberatkan pada pelestarian cagar dan warisan budaya, pengembangan museum, digitalisasi arsip dan koleksi, penguatan kapasitas SDM budaya, hingga promosi ekonomi dan industri budaya seperti film, musik, wastra, kuliner, seni pertunjukan, dan gim," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui kerja sama ini, kedua negara juga menegaskan komitmen bersama terhadap pencegahan pergerakan ilegal benda budaya dan benda bersejarah, termasuk pelacakan asal-usul koleksi melalui riset pro-venance dan repatriasi berbasis etik. Lebih lanjut, kesepakatan ini juga mendorong pembentukan mekanisme kerja sama antar-lembaga seperti pertukaran kurator dan konservator, residensi seniman, penyelenggaraan festival bersama, serta penguatan jejaring antara institusi budaya kedua negara.
Program seperti Indonesia-France Film Lab, Borobudur Cultural Center, Yayasan PINTU, dan partisipasi dalam Cité internationale des arts di Paris menjadi bagian dari inisiatif konkret yang akan dijalankan.
"Kami ingin memperkuat dialog budaya antara kedua bangsa, terutama melibatkan generasi muda dan pelaku budaya kontemporer. Prancis dan Indonesia memiliki ekosistem budaya yang dinamis dan saling melengkapi. Inilah saatnya kita melangkah bersama membentuk lanskap budaya global yang lebih inklusif, terbuka, dan kolaboratif," ujar Fadli.
Kerja sama ini juga menegaskan posisi budaya sebagai kekuatan strategis dalam geopolitik dan ekonomi global. Sebagaimana ditegaskan Presiden Prabowo dalam Visi Bersama 2050, Indonesia dan Prancis berkomitmen menjadi pilar stabilitas geo-ekonomi dunia, dengan budaya sebagai pengikat antar bangsa dan fondasi peradaban yang berkelanjutan.
Dia menjelaskan sebagai bagian dari strategi diplomasi budaya, Kementerian Kebudayaan RI juga akan memfasilitasi penguatan kerja sama antar komunitas budaya, pendidikan, dan pelaku industri kreatif dari kedua negara.
"Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi sinergi antara negara dan masyarakat budaya. Melalui pendekatan yang inklusif, kita berharap dapat menciptakan nilai tambah kultural dan ekonomi bagi kedua bangsa," tutup Fadli.
Simak juga Video: Kala Macron Tanya Lukisan Sukarno ke Prabowo
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini