Malapetaka Hantam Iran, Sekolan dan Kantor Tutup-Jutaan Orang Terisolasi

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang badai debu besar melanda wilayah barat Iran pada Selasa (6/5/2025), memaksa pemerintah menutup sekolah dan kantor di tujuh provinsi serta mengimbau sekitar 13 juta orang untuk tetap berada di dalam rumah.

Fenomena cuaca ekstrem ini berasal dari negara tetangga, Irak, dan telah menyebabkan penurunan kualitas udara secara drastis di sejumlah wilayah, memicu kekhawatiran serius terhadap kesehatan publik.

Provinsi-provinsi yang terdampak parah antara lain Khuzestan, Kermanshah, Ilam, Kurdistan, Zanjan, dan Bushehr. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa tingkat konsentrasi debu di udara telah melampaui ambang batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), khususnya di Bushehr yang terletak lebih dari 1.100 kilometer di selatan ibu kota Teheran.

Menurut laporan televisi pemerintah Iran, para pejabat lokal menyatakan bahwa keputusan untuk menutup sekolah dan kantor, baik milik pemerintah maupun swasta, diambil karena "tingginya akumulasi debu di udara" yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

Kondisi udara di Bushehr pada Selasa mencapai Indeks Kualitas Udara (AQI) sebesar 108, yang dikategorikan sebagai "buruk bagi kelompok sensitif". Angka tersebut lebih dari empat kali lipat dibandingkan ambang batas konsentrasi mikropartikel udara yang dianggap aman oleh WHO.

Badan meteorologi Iran menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh "pergerakan massa debu dalam jumlah besar dari Irak menuju wilayah barat Iran." Fenomena semacam ini bukan kali pertama terjadi, namun skala dan dampaknya kali ini disebut sangat luas dan serius.

Di beberapa wilayah, jarak pandang turun drastis akibat tebalnya lapisan debu yang menyelimuti atmosfer. Stasiun televisi pemerintah memperingatkan masyarakat agar tetap berada di dalam ruangan dan menggunakan masker pelindung jika memang harus beraktivitas di luar.

Krisis kualitas udara akibat badai debu ini juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Kantor berita resmi IRNA pada Senin melaporkan bahwa lebih dari 240 orang di provinsi Khuzestan telah menerima perawatan medis akibat gangguan pernapasan yang dipicu oleh debu. Jumlah ini diperkirakan meningkat seiring berlanjutnya badai.

Kondisi ini juga mengingatkan pada peristiwa serupa yang terjadi di Irak bulan lalu, ketika badai debu besar memaksa otoritas setempat menangguhkan penerbangan dan menyebabkan ribuan orang harus dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ledakan di Pelabuhan Iran, 40 Orang Tewas

Next Article Perang Arab Panas! Milisi Pro-AS Rebut Kota Ini dari Pemerintah

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |