Jakarta -
Candi Borobudur menjadi latar pertemuan hangat antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kunjungan ini tak hanya mempererat hubungan diplomatik kedua negara, tapi juga menjadi momen apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.
Didampingi Prabowo, Macron yang hadir bersama Ibu Negara Brigitte Macron tampak antusias menyusuri situs Buddha terbesar di dunia itu, bahkan hingga ke stupa tertinggi. Keduanya juga sempat berdialog dengan para Bhikkhu yang tengah beribadah.
Macron menyebut Borobudur sebagai adikarya spiritual dan simbol toleransi. Menurutnya, keberadaan ribuan umat yang beribadah di candi ini menyampaikan pesan universal tentang keberagaman dan saling menghormati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih banyak, Bapak Presiden, menyambut kami di lokasi luar biasa Candi Borobudur ini, yang merupakan kesaksian dari betapa besarnya peradaban ini," ujar Macron dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).
Prabowo menyambut kunjungan ini sebagai kehormatan bagi Indonesia. Ia menjelaskan, Borobudur adalah mahakarya yang bukan hanya sarat nilai sejarah dan spiritual, tapi juga mencerminkan jati diri bangsa.
Kunjungan kedua pemimpin negara ke Candi Borobudur menjadi tonggak bersejarah yang menandai eratnya hubungan Indonesia dan Prancis. Momen ini juga menegaskan komitmen kedua negara dalam merawat warisan budaya dunia. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, selaku Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata yang mengelola Candi Borobudur melalui anak usahanya InJourney Destination Management (IDM), menyampaikan rasa bangga dapat menjadi bagian dari momen penting ini.
"Hari ini menjadi momen yang spesial untuk menunjukkan keindahan Candi Borobudur kepada dunia, dan untuk memperlihatkan transformasi besar terhadap pengelolaan kawasan Borobudur yang sudah dilakukan InJourney di Candi Borobudur untuk membuat destinasi pariwisata yang berbasis spiritual dan kultural yang inklusif untuk setiap orang," tutur Direktur Utama InJourney, Maya Watono.
Ia menekankan pentingnya inklusivitas diterapkan di destinasi pariwisata. "Kita harus melihat visi yang lebih besar dari Indonesia, yakni bahwa keindahan Candi Borobudur bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, InJourney terus menunjukkan komitmennya dalam merawat Candi Borobudur sebagai situs warisan budaya dunia dengan memastikan pengelolaannya tetap mengedepankan nilai-nilai spiritual dan kultural. Pendekatan ini dilakukan tanpa mengganggu atau mengurangi nilai universal luar biasa (outstanding universal value) yang melekat pada Borobudur sebagai mahakarya arsitektur Buddhis dan seni monumental.
"InJourney mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga masyarakat setempat yang turut menyukseskan kelancaran kunjungan kedua pemimpin negara kali ini. Meskipun kunjungan berlangsung dalam Waktu yang relatif singkat, dampaknya sangat berarti, khususnya dalam upaya mempromosikan Borobudur ke mata dunia. Kehadiran beliau semakin memperkuat posisi Candi Borobudur sebagai symbol persahabatan dan nilai toleransi antarbangsa, sekaligus mencerminkan wajah bangsa Indonesia yang ramah dan terbuka," pungkasnya.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini