Laba Naik, Adhi Karya (ADHI) Bayar Utang Rp 5,9 Triliun

12 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor konstruksi BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengumumkan, ADHI telah menyelesaikan liabilitas 18,8% atau setara Rp 5,9 triliun. Kewajiban liabilitas tersebut didominasi oleh penurunan kewajiban kepada mitra kerja sebesar Rp2,1 triliun serta kewajiban kepada bank dan lembaga keuangan lainnya/obligasi sebesar Rp3,1 triliun.

Hal tersebut telah diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024.

"Untuk Liabilitas mengalami penurunan sebesar 18,8% atau setara Rp5,9 triliun yang didominasi oleh penurunan kewajiban kepada mitra kerja sebesar Rp2,1 triliun serta kewajiban kepada bank dan lembaga keuangan lainnya/obligasi sebesar Rp3,1 triliun," tulis manajemen dalam keterangan resminya, Jumat (2/5).

Pembayaran kewajiban liabilitas karena ADHI mencatat laba bersih sepanjang 2024 sebesar 18%. Hal tersebut disebabkan oleh margin laba kotor yang mengalami peningkatan yakni sebesar 12,2% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 11,6% dan pertumbuhan laba JV dari tahun sebelumnya sebesar 81,4%.

Sebagai informasi, Adhi Karya mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 252,4 miliar. Capaian tersebut naik 17,9% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 214,01 miliar.

Mengutip laporan keuangannya pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), padahal pendapatan usaha ADHI sepanjang tahun 2024 turun 33,3% menjadi Rp 13,35 triliun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 20,07 triliun.

Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan ADHI juga turun menjadi Rp 11,72 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 17,75 miliar. Sehingga laba bruto ADHI sepanjang 2024 menjadi turun Rp 1,62 triliun dari tahun 2023 yang sebesar Rp 2,32 triliun.

Pada pos beban usaha, beban penjualan ADHI sepanjang tahun 2024 naik menjadi Rp 19,4 miliar, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 906,46 miliar, sehingga jumlah beban usaha menjadi Rp 925,9 miliar.

Sementara laba usaha yang terdiri dari laba ventura bersama naik jadi Rp 884,6 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 487,6 miliar, laba entitas asosiasi naik jadi Rp 2,3 miliar dari sebelumnya rugi sebesar Rp 4,1 miliar.

Dikurangi beban keuangan yang naik menjadi Rp 837,5 miliar, beban lainnya turun menjadi Rp 139,02 miliar, dan beban pajak penghasilan turun menjadi Rp 305,8 miliar, maka laba sebelum pajak ADHI menjadi Rp 306,7 miliar.

Kemudian, dikurangi pajak penghasilan Rp 25,6 miliar, maka laba tahun berjalan turun menjadi sebesar Rp 281,1 miliar.

Ternyata, kenaikan laba ADHI sepanjang 2024 disebabkan oleh pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi yaitu surplus revaluasi tanah dari yang sebelumnya tidak ada menjadi Rp 223,3 miliar dan pajak terkait Rp 11,6 miliar.
.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo

Next Article Masa Jabatan Susdiyarto Sebagai Komisaris Hutama Karya Berakhir

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |