Krisis Baru Ancam Vietnam, Pemerintah Gercep Ubah Kebijakan

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis baru mengancam Vietnam. Bahkan pemerintah negeri itu langsung bereaksi cepat merubah aturan akibat permasalahan ini.

Melansir AFP, Rabu (4/6/2025), Vietnam resmi mencabut aturan pembatasan dua anak per keluarga. Kebijakan ini dihapus untuk mengatasi penurunan angka kelahiran yang semakin mengkhawatirkan di negara komunis tersebut, menyebut pertimbangan mengenai jumlah anak sekarang menjadi keputusan masing-masing pasangan.

Vietnam, salah satu negara tetangga RI, telah mencatat angka kelahiran terendah dalam sejarah selama tiga tahun terakhir. Menurut Kementerian Kesehatan, tingkat kesuburan turun menjadi 1,91 anak per perempuan tahun lalu, di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk mempertahankan jumlah penduduk.

Penurunan angka kelahiran terjadi dari 2,11 anak per perempuan pada tahun 2021. Ini menjadi 2,01 pada tahun 2022 dan 1,96 pada tahun 2023.

Sementara itu, Tran Minh Huong, seorang pekerja kantoran berusia 22 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa peraturan pemerintah tidak terlalu berarti baginya. Karena, menurutnya ia tidak berencana untuk memiliki anak.

"Meskipun saya orang Asia, dengan norma sosial yang mengatakan perempuan perlu menikah dan memiliki anak, membesarkan anak terlalu mahal," katanya.

Di sisi lain, fenomena perempuan enggan menikah dan memiliki anak karena alasan ekonomi tak hanya terjadi di Vietnam. Tren terjadi di banyak negara, terutama yang mengalami tekanan sosial dan finansial tinggi, salah satunya di Korea Selatan, Jepang, China, Taiwan dan Hong Kong, Singapura, Italia dan Spanyol, serta Amerika Serikat (AS).


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Krisis Hantam Negara Maju, Banyak Warga Tidur di Bandara

Next Article Video: "Senjata" Vietnam Yang Ancam Ekonomi RI & Jadi Penguasa ASEAN

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |