Jakarta -
Kasus kematian bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, usai diduga dipukul oleh kakak kelas hingga di-bully karena perbedaan agama dan suku menyita perhatian. KPAI mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam mengawasi pengusutan kasus tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemda Inhu melalui dinas pendidikan dan dinas terkait lainnya dan juga dengan Kemendikdasmen," kata Komisioner KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi, Senin (2/6/2025).
Aris mengatakan KPAI mendorong Pemda Inhu memberikan perhatian penuh terhadap kasus itu. KPAI juga mendesak penuntasan kasus itu dilakuka secara cepat dan transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta semua pemda memberikan perhatian serius penanganan kasus ini, agar pihak berwajib memproses secara cepat, profesional, transparan, dan akuntabel, dengan mengacu pada UU Perlindungan Anak dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak," ujar Aris.
"Kepada Dinas P3A setempat agar bisa memberikan pendampingan kepada keluarga korban dan anak-anak saksi yang lain," sambungnya.
Kasus ini menyita perhatian karena diduga korban turut mengalami perundungan karena perbedaan suku dan agama. Saat ditanya motif di balik penganiayaan yang menimpa korban, Aris mengatakan hal itu menjadi wewenang polisi untuk mengumumkan ke public.
"Kami sepakat agar pembuktiannya oleh pihak berwajib, termasuk motif apa yang sebenarnya," terang Aris.
Polisi Usut Penyebab Kematian Korban
Kasie Humas Polres Inhu Aiptu Misran mengatakan pihaknya memang telah menerima laporan dari orang tua korban beberapa waktu lalu. Saat ini Satreskrim Porles Inhu masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui penyebab kematian korban.
"Polres Indragiri Hulu saat ini tengah melakukan penyelidikan secara intensif terkait peristiwa yang melibatkan seorang pelajar yang ditemukan meninggal dunia," ujar Misran, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (31/5).
Misran menyampaikan penyidik telah menemui keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bocah K. Penyidik juga memastikan akan mengusut kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang objektif dan transparan.
Dalam rangka mengumpulkan keterangan yang komprehensif, penyidik juga telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta para siswa yang diduga mengetahui atau memiliki informasi terkait kejadian tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan guna mengungkap fakta-fakta secara menyeluruh.
"Terkait beredarnya isu yang menyebutkan adanya dugaan perundungan (bullying) yang didasari unsur SARA, Polres Indragiri Hulu menegaskan bahwa hingga saat ini belum dapat dipastikan motif maupun penyebab kejadian tersebut, karena proses penyelidikan masih berlangsung," jelasnya.
Lihat juga Video: Tak Kuat Di-bully, Siswi SMA di Gresik Coba Tabrakkan Diri ke KA
(ygs/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini