Jakarta, CNBC Indonesia -Kebakaran tangki bahan bakar menghentikan produksi di kilang minyak terbesar di Ekuador, Senin waktu setempat. Hal itu memicu evakuasi penduduk sekitar saat gumpalan asap besar mengepul dari fasilitas tersebut.
Mengutip AFP, Selasa (27/5/2024), peristiwa ini terjadi di provinsi Esmeraldas, yang dapat memurnikan 110.000 barel per hari (bpd). Perusahaan negara, Petroecuador, menghentikan semua operasi untuk menjaga keamanan fasilitas dan karyawan.
"Tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu," kata manajemen.
"Namun lima orang menerima perawatan medis karena efek ringan dari menghirup asap," tambahnya.
Dilaporkan bagaimana para pekerja dievakuasi dari lokasi yang ditutup oleh tentara dan staf kilang. Polisi Ekuador juga mengatakan sedang mengevakuasi penduduk di daerah tersebut, tanpa menyebutkan berapa jumlahnya.
Penyebab kebakaran di kilang minyak yang dekat perbatasan Ekuador dengan Kolombia itu belum diketahui. Namun Ramiro Medina, seorang pekerja pabrik, mengatakan mendengar suara keras dan melihat semua orang berlarian.
"Apa yang terjadi sekarang cukup mengkhawatirkan," tambah perwakilan masyarakat Edgar Romero.
"Kami mencium sesuatu dan mengira itu berasal dari sekolah Jaime Hurtado, yang sedang difumigasi hari ini.... (tetapi kemudian) kami mencium bau bensin... Kami berharap pihak berwenang akan mengambil tindakan," tambahnya.
Sementara itu, dalam tulisannya di X, Menteri Energi Ines Manzano mengatakan situasi terkendali. Tetapi jaminan tersebut tidak banyak meredakan kekhawatiran penduduk.
Ekuador adalah salah satu produsen minyak utama di Amerika Selatan dan sangat bergantung pada ekspor minyak bumi untuk pendapatannya. Pada tahun 2024, negara tersebut memproduksi sekitar 475.000 barel minyak mentah per hari, yang dijual hampir tiga perempatnya, menghasilkan US$8,6 miliar dalam ekspor minyak.
Namun produksi tahun lalu terganggu oleh pemadaman listrik berulang yang terkait dengan kekeringan terburuk dalam 60 tahun, yang mengurangi tingkat reservoir hidroelektrik ke titik terendah dalam sejarah. Pada bulan Maret tahun ini, kebocoran pipa bahan bakar besar-besaran menyebabkan lebih dari 25.000 barel minyak mentah tumpah ke tiga sungai, dalam sebuah insiden yang juga memaksa penangguhan ekspor minyak.
Ekuador memiliki dua kilang lainnya, dengan kapasitas masing-masing 45.000 dan 20.000 barel per hari. Petroecuador sendiri tidak menyebutkan jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki saat kebakaran terjadi meski pemerintah mengatakan bahwa "pasokan bahan bakar sepenuhnya terjamin di seluruh negeri".
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bahlil Siapkan Gebrakan Menuju Produksi Minyak 1 Juta Bph
Next Article Perang Dagang Menyebar! Negara Ini Umumkan Naikkan Tarif, Bukan AS