Khamenei Beri Kejutan ke Israel, Iran Tembak Rudal Hipersonik Fattah

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah ke Israel. Ia menegaskan negerinya telah memberi kejutan ke musuh, di hari ke-6 perang, di mana Iran melepaskan rudal hipersonik dalam gelombang serangan baru terhadap Israel.

Khamenei juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak terlibat dalam konflik tersebut. Hal ini setelah Presiden Donald Trump tampak menyebut tengah memikirkan kemungkinan intervensi, seraya menyerukan agar Teheran "menyerah tanpa syarat".

"Bangsa ini tidak akan pernah menyerah," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, di mana ia menyebut ultimatum Trump "tidak dapat diterima", dikutip Kamis (19/6/2026).

"Amerika harus tahu bahwa intervensi militer apa pun niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," tegasnya.

Sebelumnya, televisi pemerintah Iran melaporkan peluncuran rudal hipersonik Fattah. Sementara Korps Garda Revolusi Islam juga mengumumkan peluncuran apa yang disebut rudal jarak jauh superberat.

Seorang pejabat militer Israel, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Rabu bahwa Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal balistik dan 1.000 pesawat tanpa awak (drone) sejak hari Jumat. Sekitar 20 rudal telah menghantam wilayah sipil di Israel, pejabat itu menambahkan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, sebelumnya mengatakan bahwa jet angkatan udara telah menghancurkan markas besar keamanan internal Iran. Di Teheran terjadi ledakan dahsyat di seluruh kota.

Sementara itu, pengawas internet yang berbasis di London mengatakan ada "pemadaman internet nasional yang hampir total" di Iran pada hari Rabu. Iran kemudian mengumumkan pembatasan internet yang lebih ketat untuk mengekang penggunaan yang tidak bersahabat, menurut kantor berita Fars.

Trump

Perlu diketahui, Trump sendiri telah memicu spekulasi tentang intervensi AS, dengan mengatakan pada hari Rabu bahwa kesabarannya telah "habis" dengan Iran. Walau begitu, ia masih belum terlambat untuk berunding.

Ia kemudian mengatakan bahwa ia belum membuat keputusan apakah akan bergabung dengan Israel dalam pengeboman Iran. Tapi, dirinya sendiri memperingatkan kepemimpinan negara saat ini dapat jatuh sebagai akibat dari perang tersebut.

"Perubahan dalam pemerintahan Iran dapat terjadi," katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Sehari sebelumnya Trump juga membanggakan bahwa AS dapat membunuh Khamenei. Namun ujarnya, ia tidak akan melakukannya, "setidaknya untuk saat ini".

Pernyataan Tump disambut terima kasih oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Ia berterima kasih kepada Trump atas "dukungannya dalam mempertahankan wilayah udara Israel" pada hari Rabu, menyebutnya sebagai "sahabat karib" Israel.

Putin

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran itu mungkin saja. Ini akan menjamin keamanan Israel dan keinginan Iran untuk program nuklir sipil.

"Saya yakin akan baik bagi kita semua untuk bersama-sama mencari cara untuk menghentikan pertempuran dan mencari cara bagi para peserta konflik untuk menemukan kesepakatan," katanya kepada wartawan asing, dalam sebuah siaran langsung.

Putin juga mengatakan Iran tidak meminta bantuan militer Rusia. Di perang Rusia dan Ukraina, Iran telah membantu militer Putin dengan sejumlah senjata.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Perang! Israel Serang Iran, Khamenei Bersumpah Balas Dendam

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |