InJourney Bakal Sulap Candi Borobudur Jadi Destinasi Kultural Spiritual

2 hours ago 2

Jakarta -

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney terus berupaya memperkuat transformasi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kultural-spiritual yang inklusif. Hal itu didasari atas penyelenggaraan perayaan Waisak 2569 BE/2025 di Borobudur.

Melalui rangkaian perayaan Waisak 2569 BE/2025 dan berbagai inisiatif strategis, InJourney terus berkomitmen mentransformasi Borobudur menjadi destinasi pariwisata yang tidak hanya mengedepankan nilai spiritual dan budaya. Namun Borobudur juga menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang.

"Candi Borobudur bukan sekadar warisan budaya dunia, melainkan ekosistem pariwisata inklusif yang memuliakan nilai-nilai spiritual, toleransi, dan keberagaman. Pengelolaan destinasi ini tidak hanya berfokus pada jumlah kunjungan dan keuntungan semata, tetapi juga pada kualitas pengalaman, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat lokal," kata Direktur Utama InJourney, Maya Watono Maya Watono dalam keterangan tertulis, Minggu (25/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan InJourney telah melakukan berbagai langkah nyata dengan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan diantaranya ialah dengan menata kawasan yang hijau dan ramah pengunjung, penerapan sistem kuota, dan jalur khusus untuk naik ke struktur candi.

Serta relokasi pedagang dengan pembangunan Museum dan Kampung Seni Borobudur dengan berbagai fasilitas yang menambah kenyamanan para pedagang dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.

"Inisiatif ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi langsung melalui pelibatan UMKM, komunitas seni dan budaya, serta masyarakat di sekitar kawasan," jelasnya.

Dia mengatakan InJourney juga terus berupaya untuk menciptakan pengelolaan dengan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua orang. Khususnya penyandang difabilitas, lansia, termasuk para Bhikku dan umat Buddha dengan mobilitas yang terbatas.

"Melalui pendekatan inklusif, kontemplatif, dan berbasis komunitas, kami ingin menjadikan Borobudur sebagai rumah spiritual global dan model pengembangan destinasi yang berkelanjutan di Indonesia," ungkapnya.

"InJourney berharap kolaborasi semua pemangku kepentingan dapat terus ditingkatkan agar Borobudur tidak hanya menjadi ikon, akan tetapi juga simbol pencapaian spiritual dan harmoni bagi generasi kini dan mendatang," tambah Maya.

Maya mengatakan untuk mendukung hal tersebut, InJourney terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa seluruh persiapan dan pelaksanaan kegiatan tetap sejalan dengan prinsip-prinsip pelestarian cagar budaya.

"Serta memastikan pengelolaan Candi Borobudur terus mengedepankan nilai-nilai spiritual dan kultural yang tidak mengancam dan berdampak langsung pada nilai universal luar biasa (outstanding universal value) Candi Borobudur sebagai mahakarya arsitektur Buddhis dan seni monumental," ungkapnya.

Maya menambahkan langkah InJourney ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional dan melestarikan cagar budaya sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan. Hal itu juga sejalan dengan UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017.

Hal itu sejalan seperti disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada pertemuan dengan komunitas Buddhis dalam rangka menyambut bulan suci Waisak tahun 2025.

"Komitmen ini bukan hanya tentang menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat hari ini dan masa depan. Tentunya dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak untuk merealisasikan harapan ini sehingga dapat terwujud ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan sehingga budaya dapat membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat," tutup Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |